-ads-
Home Rakyat Kalbar Pontianak Warga Mengaku Kena Timpa Triplek

Warga Mengaku Kena Timpa Triplek

Angin Kencang Hantam Bangunan di Untan

PECAH. Salah seorang pemilik akun intagram mengaku helmnya pecah akibat ditimpa triplek yang jatuh dari bangunan belum rampung di kawasan Untan, Jumat (31/8). Warganet for RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Seorang netizen mengunggah video pendek di akun intagram mengenai material berjatuhan dari bangunan di kawasan Untan yang belum rampung, Jumat (31/8). Material beterbangan akibat hujan lebat disertai angin kencang mendera Kota Pontianak sekitar jam 17 WIB.

Bangunan tersebut disinyalir milik Rumah Sakit Untan. Benda-benda yang beterbangan seperti triplek dan beberapa meterial lainnya. Kabarnya material berjatuhan hingga ke jalan Sepakat 2. “Barang2 betaboran keluar gedung kenak angen. Lokasi sepakat 2. Hati-hati buat yang di luar rumah,” tulis akun Intagram pontianakmedia. Di akun tersebut juga memajang foto helm yang pecah akibat tertimpa material jatuh.

Petugas ambulance Rumah Sakit Untan, Hendri membenarkan bahwa ada beberapa material bangunan yang belum jadi itu terbang ke beberapa arah. “Saya dengar juga sampai jatuh ke jalan. Orang bilang triplek itu terlindas truk pas sudah jatuh,” ujarnya ketika ditemui di Rumah Sakit Untan.

-ads-

Apakah ada korban? Hendri mengatakan tidak ada. Bahkan saat Rakyat Kalbar mencoba konfirmasi dari pihak resepsionis rumah sakit, juga menjawab sama.

“Justru kami tahu ada hal ini dari Rakyat Kalbar. Jujur, sampai jam delapan malam ini tidak ada laporan mengenai adanya korban,” ujar petugas resepsionis yang enggan namanya dikorankan.

Rakyat Kalbar mencoba konfirmasi pihak Untan selaku pengawas pembangunan bangunan tersebut. Iskandar dan Hamdi, pegawai Rektorat Untan, juga mengaku tidak mendengar adanya korban dari kejadian angin yang menerbangkan material bangunan tersebut. “Nggak, nggak ada berita itu. Memang pada jam tersebut, itu bukan shif kami. Tapi petugas sebelumnya tidak memberi info apa pun sore ini,” kata Iskandar.

 

Laporan: Bangun Subekti

Editor: Arman Hairiadi

 

Exit mobile version