Warga Melintas Kerap Dibayangi Rasa Takut

Jembatan Gantung Sungai Cina Melawi Memprihatinkan

MENGANCAM KESELAMATAN. Secara swadaya dan seadanya, warga memperbaiki lantai jembatan gantung sungai Cina, Tanah Pinoh, Melawi yang rapuh, kemarin. Warga for RK

eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Jembatan gantung Sungai Cina di Kecamatan Tanah Pinoh (Kota Baru) Kabupaten Melawi sangat memprihatinkan. Banyak papan yang lepas dan rapuh, sangat mengancam keselamatan warga.

Meniti jembatan gantung sungai Cina harus memiliki nyali kuat. Walau perasaan takut dan was-was tetap muncul.

“Setiap kali melewati jembatan gantung itu kami selalu dibayangi perasaan takut,” ujar Zulkarnain, warga Desa Suka Maju Kecamatan Tanah Pinoh, Melawi saat berada di Nanga Pinoh, Sabtu (8/12).

Terlebih ketika melihat lubang di lantai jembatan tersebut, jantung berdetak kencang. Jika terjatuh, arus deras sungai turut menjadi ancaman. “Sehingga membuat warga takut jatuh ke sungai,” kata pria 31 tahun ini.

Namun begitu, warga terpaksa harus melalui jembatan tersebut. Karena tidak ada akses alternatif lain yang cepat. Begitu pula Zulkarnain ingin pulang ke rumah dari pekerjaan bertani, hanya jembatan itu satu-satunya jalan tercepat.

“Jadi mau tidak mau saya harus melewatinya, meskipun saya tahu risiko yang akan saya alami kalau nantinya saya menjadi korban dari rubuhnya lantai jembatan ini,” ungkap Zulkarnain.

Senada disampaikan Kepala Desa Suka Maju, Darmadiansyah. Menurutnya, seluruh kondisi lantai jembatan gantung sungai Cina sangat memprihatinkan. Kayu dan papanya sudah lapuk termakan usia.

Tahun 2010 Pemkab Melawi memang ada melakaukan perbaikan jembatan gantung ini. Namun saat ini belum ada perbaikan atau perehaban lagi. Walaupun pihaknya sudah pernah mengusulkan ke Pemkab Melawi.

Dia berharap Pemkab dan DPRD Melawi cepat tanggap dengan adanya keluhan masyarakat. Sebelum jembatan tersebut memakan korban.

“Semoga para pemangku kebijakan di Kabupaten Melawi memiliki rasa keprihatinan atas kondisi jembatan gantung ini untuk segera dilakukan perehaban,” ucapnya.

Menurutnya, sebenarnya jembatan gantung itu aset Pemkab. Bukan kewenangan desa.

“Kami cuma bisa swadaya, semoga Pemkab bersama DPRD Melawi bisa memperhatikan, karena jembatan itu akses utama sehari-hari masyarakat,” harap Darmadiansyah.

Terpisah, mantan Anggota DPRD Melawi, Ritaudin berharap pihak terkait segera memperbaiki jembatan gantung itu. Mengingat kerusakannya sudah parah. Pada bagian lantai sudah banyak jebol. Banyak papan lantai sudah patah, sehingga timbul lubang akibat kayunya sudah lapuk. “Beginilah kondisi jembatan gantung sekarang,” ucapnya.

Dijelaskannya, banyak warga tidak berani melintasi jembatan gantung tersebut. Bagi yang nekat, mesti ekstra hati-hati. Karena  dikhawatirkan terperosok. “Warga berharap jembatan tersebut dapat segera diperbaiki,” katanya.

Ritaudin mengatakan, kalau tidak segera ditangani pihak terkait, lantai jembatan terbuat dari kayu akan jebol semua. Mengingat rata-rata papannya sudah rapuh semua.

“Kami berharap ada perhatian serius dari Pemkab dan DPRD Melawi untuk memperbaiki jembatan itu,” harapnya.
Dia menjelaskan, jembatan gantung yang dibangun pada masa Pemkab Sintang itu sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Karena menjadi akses warga ke Pasar Kota Baru, persawahan dan aktivitas lainnya. Jembatan itu juga menjadi akses menuju Kecamatan Tanah Pinoh Barat.

Sejak dibangun, Pemkab Melawi hanya satu kali merehab jembatan gantung itu, yaitu di tahun 2010. Setelah itu, perbaikan-perbaikan mengganti papan lantai mengandalkan swadaya masyarakat setempat. Oleh karenanya, Ritaudin berharap tahun 2019 Pemkab dan DPRD Melawi supaya menganggarkan dana untuk pembangunan lantai jembatan gantung itu.

“Kasihan masyarakat dan takut menyeberang kalau melalui jembatan itu, karena lantai sudah rapuh dan memang memprihatinkan,” lugas Ritaudin.

Sementara itu, Anggota DPRD Melawi asal Tanah Pinoh, Nur Ilham juga mengaku sangat memprihatinkan dengan kondisi jembatan gantung tersebut. Namun sayangnya tahun 2018 ini dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, karena polemik APBD . Ia juga sangat menyayangkan pemerintah belum ada perhatian terhadap jembatan tersebut. Padahal jembatan gantung tersebut menghubungkan Desa Suka Maju ke Desa Tanjung Gunung serta ke beberapa desa di Kecamatan Sokan dan Kecamatan Tanah Pinoh Barat. “Beberapa bagian lantai yang jebol dan berlubang menjadi berbahaya ketika dilewati,” ucapnya.

Ilham berjanji akan memperjuangkan dan menyampaikan persoalan jembatan tersebut kepada Pemkab Melawi agar bisa segera diperbaiki. Lantaran pergunakan bantak orang, sehingga perbaikan sangat urgent dilakukan.

“Kita akan segera meminta pemerintah memantau kondisi jembatan tersebut dan menganggarkannya. Sebab kalau tidak segera diperbaiki, bisa-bisa makan korban, karena sudah sangat rawan sekali kondisinya,” tutup Ilham.

Laporan: Dedi Irawan

Editor: Arman Hairiadi