eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Stok kebutuhan pangan di Kota Pontianak dipastikan aman dan terkontrol dengan baik. Koordinasi terus dilakukan.
“Saat ini stok pangan kita tidak ada masalah, kita lakukan koordinasi terus dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (diskumdag),” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan (DKP3) Kota Pontianak, Kamis (9/8).
Pantauannya di sejumlah pasar, harga sembako stabil. Tidak ada gejolak harga. Selain pangan, pihaknya juga secara intens melakukan pengawasan terhadap sejumlah hewan kurban untuk kebutuhan Idul Adha.
“Kita juga melakukan kontrol terhadap hewan kurban agar jangan sampai ada yang tidak sehat diperjual belikan untuk masyarakat,” tuturnya.
Bintoro menegaskan, pemeriksaan yang dilakukan pihaknya merupakan tugas rutin setiap tahun. Guna memastikan hewan yang akan dikorbankan benar-benar aman dan layak untuk dikonsumsi.
Sementara itu, Kamis (9/8) pagi hampir semua stok kebutuhan masyarakat di salah satu pasar di Pontianak Barat memang tercukupi. Hanya saja persoalan harga khususnya daging ayam potong yang relatif lebih tinggi. “Masih mahal. Per kilo Rp32 ribu harganya,” ungkap Atik Ratnasari, 34, salah seorang warga TPS kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat.
Ibu dua anak ini menyatakan, beberapa waktu lalu harga daging ayam relatif lebih tinggi. Namun ia bersyukur harga kembali turun setelah beberapa hari kemudian. “Sebelumnya Rp38-40 ribu per kilo. Tapi sekarang sudah Rp32,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah tidak hanya melakukan pengawasan terhadap pasokan. Melainkan harga juga menjadi perhatian. “Harapan kita bisa kembali normal. Karena kita khawatir juga, sekarang ayam naik apakan lagi nanti jelang hari raya kurban,” harapnya. (agn)
Warga Keluhan Mahalnya Harga Ayam
Selain Pangan, Fokus Awasi Hewan Kurban