eQuator – Pontianak-RK. Mengaku tak bisa ikut arus, gaya kepemimpinan Walikota Pontianak, H. Sutarmidji tak jarang dianggap jajarannya sebagai kekangan, bahkan terkadang dinilai menghambat karir mereka.
Sesuai dengan porsinya, Walikota banyak pula menjatuhkan hukuman bagi PNS yang tidak mengikuti perintahnya. Sebaliknya jika dipandang layak untuk menempati suatu jabatan, PNS diminta agar jangan sungkan mengajukan promosi jabatan kepadanya.
“Saya mohon maaf, kalau gaya kepemimpinan saya membuat tidak nyaman, tapi itulah saya. Saya coba untuk menyesuaikan guna mengubah pola kerja, laku dan gaya kepemimpinan saya, tidak bisa. Ya itulah modelnya,” tegas Walikota H. Sutarmidji, Jumat (4/12).
Suatu putusan yang dinilai memberatkan bagi pegawai adalah penundaan. Meskipun seyogyanya yang bersangkutan layak atas jabatan tersebut. Namun dengan berbagai pertimbangan, ternyata bukannya mendapatkan jabatan, tetapi justru malah mendapatkan hukuman sehingga penundaaan harus dilakukan.
“Yang sangat saya hindari adalah saya tidak ingin ada hak pegawai untuk promosi maupun apa terkekang. Mungkin ada yang merasa dihukum dan sebagainya. Tapi sebenarnya saya berharap banyak dari dia, cuma sayang yang bersangkutan tidak sabar,” tukasnya.
“Tapi kalau setiap hari ke hari dengan anak buahnya tidak singkron, nah itu jangan bilang ke saya. Mau golongan IV F pun tak mungkin itu,” lugasnya.
Sebaliknya, jika tanpa ada masalah selama pengabdiannya. Tak hanya dari pihaknya saja yang melakukan penilaian, tetapi yang bersangkutan sendiri bisa mengajukan dirinya ke jajaran lebih tinggi maupun langsung ke Walikota Pontianak.
“Kalau misalnya ada yang berhak untuk suatu promosi, saudara sampaikan ke kita, diskusikan. Jangan takut dan malu, tapi terukur ya,” paparnya.
Mengingat jajaran pemerintah, khususnya camat dan kelurahan saat ini banyak memberlakukan PNS generasi muda. Di samping memberikan peluang juga membelajarkan mereka untuk memimpin daerahnya sendiri.
“Saya ingin ke depan, generasi muda-muda yang kemampuannya luar biasa dalam hal ketegasan. Kota ini tidak bisa kita urus dengan hal-hal yang biasa-biasa saja. Kita harus tegas untuk menegakkan segala sesuatu. Kalau tidak, ya tidak,” ucapnya. (agn)