Wales 1 vs Serbia 1

Lupa Caranya Pesta

Wales' forward Gareth Bale celebrates their victory during the Euro 2016 round of sixteen football match Wales vs Northern Ireland, on June 25, 2016 at the Parc des Princes stadium in Paris. / AFP PHOTO / Thomas SAMSON

eQuator.co.id – Serbia tetap jadi mimpi buruk bagi Wales. Serbia memang tidak membawa petaka seperti saat menghancurkan Cardiff tiga tahun silam. Tetapi, Serbia kembali bisa membuat The Dragons – julukan Wales – seperti jagoan yang sudah lupa bagaimanakah caranya berpesta.

Minggu dini hari kemarin WIB (13/11), Serbia menggagalkan kemenangan Wales yang hanya terpaut empat menit sebelum laga berakhir. Kegagalan James Chester dalam mengawal Aleksandar Mitrovic berakibat fatal. Heading Mitrovic memanfaatkan umpan dari crossing Antonio Rukavina membuyarkan senyuman Coleman.

Gol bomber Newcastle United itu pun membuat gol ke-26 Gareth Bale saat menit ke-30 seakan tidak berarti. ”Ya, inilah sepak bola. Kami hanya beberapa inci untuk dapat unggul lebih dari dua gol. Nyatanya kami mengakhirinya dengan kehilangan dua angka,” ujar pelatih Wales Chris Coleman dilansir ESPN.

”Kehilangan peluang di menit-menit akhir itu menyakitkan. Tetapi, bodoh apabila Anda mengkritik penampilan kami,” lanjut pelatih dengan persentase menang cuma 38,1 persen selama menukangi Ashley Williams dkk itu. Statistik di atas kertas sudah menjadi gambaran betapa frustasinya Wales malam itu.

Sebagai tuan rumah, penguasaan bola Wales sama kuat. Bahkan, Serbia lebih pede dalam mengancam gawang Wayne Hennessey. Delapan kali dilakukan Serbia, sementara Wales hanya tujuh kali. ”Mereka (pemain Wales) sudah memberi apa yang mereka bisa,” klaimnya.

Cepat puas dengan keunggulan satu gol. Itu kesalahan Wales. Terbukti, di interval kedua tidak banyak ancaman yang diberikan tuan rumah. Dibandingkan enam kali upaya mencetak gol di babak pertama, hanya sekali ancaman Wales pada babak kedua. Selepas menit ke-50, serangan jadi milik tim tamu.

Apalagi, ini untuk kali pertamanya dalam laga kompetitif tahun ini Wales bermain dengan back four. Itu karena cedera engkel bek kiri Ben Davies. Tanpa Davies, Coleman pun mengubah formasi back three-nya jadi back four. Tidak lagi 3-5-2 atau 5-3-2, Wales bermain dengan 4-2-2-2.

Meski tidak kalah, ini kali ke-11 Wales tidak mampu mengalahkan Serbia. Dari 11 kali duel dengan negara yang dahulu bernama Serbia Montenegro itu, tiga kali draw jadi pencapaian terbaik Wales. Sisanya? Tumbang. Bukan hanya itu. Ini untuk kali keduanya di kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup D Wales kehilangan poin penuh di kandang.

Sebelumnya, Wales juga tertahan 1-1 atas Georgia (9/10). Keseluruhan, sudah tiga kali beruntun Wales tertahan. Dari empat laga kualifikasi, hanya mengalahkan Moldova 4-0 pada 6 September lalu kemenangan Wales. Catatan tidak menang di tiga laga kompetitif itu menyamai prestasi Wales di era Coleman pada 2013 silam. Bedanya, kala itu Wales mengalami tiga kali kekalahan beruntun di kualifikasi Piala Dunia 2014.

Wales untuk sementara berada di posisi ketiga. Terpaut dua poin dari Serbia yang duduk di posisi kedua, empat poin dari pemuncak klasemen sementara Grup D Republik Irlandia. ”Kami masih harus menghadapinya home dan away tahun depan. Jalan kami ke Rusia akan sangat berliku,” ulasnya. Wales akan menghadapi Irlandia pada matchday ke-5, 25 Maret mendatang.

”Kami masih percaya kami masih mampu melakukannya (lolos ke Rusia). Di saat ini yang kami butuhkan hanya terus kerja keras, mempertahankan catatan positif yang kami punya dan berharap sedikti keberuntungan di beberapa momen. Kami harus tetap fight,” tutur Bale dalam wawancaranya kepada BBC Sports setelah laga.

Dilansir dari Novosti, Slavoljub Muslin sebagai nahkoda Orlovi – julukan Serbia – menyebut gol di menit-menit akhir sudah sesuai dengan skenarionya di jeda babak yang pertama. ”Kami lebih banyak menguasai bola di babak kedua, dari tangan kami sendiri-lah kami lolos ini. Bukan karena keberuntungan,” klaim Muslin.

Hanya, ada tumbal di balik keberhasilan Serbia mencuri 1 poin di Cardiff kali ini. Itu terkait dengan cedera yang dialami pemainnya, Dusan Tadic. Kaki bek kiri Wales Neil Taylor menghantam wajahnya. Akibatnya, pemain Southampton itu terkena cedera patah tulang hidung. Dengan hidung yang diperban, Tadic tetap melanjutkan laga hingga usai. ”Dalam satu atau dua hari ini kami akan menganalisanya. Apakah dari cedera di hidungnya ini dia harus dioperasi atau tidak,” tegas Muslin. (ren)