eQuator – Menanggapi adanya rencana moratorium hukuman mati, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti menyampaikan, perlu pertimbangan matang untuk mengambil sikap perlu atau tidaknya dilakukan moratorium hukuman mati.
“Sebab bisa berdampak ke mana-mana,” ujar Jenderal Badrodin ketika dihubungi Rakyat Merdeka. Berikut petikan wawancara Rakyat Merdeka dengan Jenderal Badrodin Haiti.
+Bagaimana menurut Anda rencana moratorium hukuman mati itu?
-Kalau itu kan terkait kebijakan eksekutor. Polisi hanya melakukan pengamanan dan mempersiapkan regu penembak.
+Apakah perlu dilakukan moratorium?
-Saya kira, kebijakan apapun yang diambil terkait hukuman mati, pasti menimbulkan pro dan kontra.
+Sekarang, apakah kita perlu kebijakan yang menimbulkan pro dan kontra?
-Kalau kami dan juga tentunya eksekutor, jika ada kebijakan, ya kami menjalankan saja.
+Jadi, sebaiknya bagaimana dengan moratorium hukuman mati itu?
-Saya kira harus dilakukan pertimbangan yang sangat matang. Apakah perlu atau tidak? Perlu dilakukan hal-hal yang lebih prioritas dululah. Sebab kebijakan itu pasti akan berdampak luas, berdampak secara politik, berdampak secara sosial, berdampak secara ekonomi. Itu bukan persoalan yang gampang lho. Jadi sangat perlu prioritas dan pertimbangan matang apakah perlu moratorium itu atau tidak.
+Bagaimana aparat hukum, dalam hal ini kepolisian menanggapi hukuman mati?
-Kami sebagai pelaksana kebijakan, ya kami hanya jalankan kebijakan dan undang-undang yang berlaku.
Soal masukan, ya tentu kami sampaikan masukan. Dan perlu pertimbangan matang untuk membahas itu.
+Selain itu apa yang perlu dilakukan?
-Saya kira, eksekutor langsung, dalam hal ini Jaksa Agung juga perlu memberikan masukan tentang hal ini. Jadi ya tentu perlu dipertimbangkan setiap masukan. Hanya saja, kalau kami melihat, ya lebih baik kita urus yang prioritas bagi negara kita saja dulu.
Re-editing: Andry Soe