eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengapresiasi Polresta Pontianak Kota yang meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) pada 10 Desember 2018 lalu.
Predikat tersebut, menurut Hermanus, menginspirasi dan memotivasi jajaran aparatur di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya untuk mencapai prestasi serupa.
“Apa yang telah diraih Polresta Pontianak Kota menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berbenah diri,” ujarnya saat menghadiri Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Polresta Pontianak Kota WBK menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), di Aula Mapolresta Pontianak Kota, Jumat (11/1).
Hermanus mengatakan, upaya peningkatan kualitas pelayanan publik bukan hal yang mudah. Butuh komitmen yang kuat dari level pimpinan.
Dengan adanya komitmen di atas, jajaran di bawah juga akan berupaya untuk mengedepankan pelayanan publik yang berkualitas.
Ia mengungkapkan, pihaknya selalu mendorong jajaran aparatur Pemkab Kubu Raya untuk memahami kapasitas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
Menurutnya, predikat WBK dan upaya menuju WBBM yang sedang dilakukan Polresta Pontianak Kota menjadi pembelajaran bersama terkait upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya di Kabupaten Kubu Raya.
“Selalu mengedepankan pelayanan publik. Mereka hadir memang tugasnya untuk melayani, bukan dilayani. Hal-hal seperti ini selalu kita coba lakukan untuk mengubah pola pikir dan budaya kerja Aparatur Sipil Negara (ASN),” ujarnya.
Sementara Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir mengatakan, predikat (WBK) didapat pihaknya melalui proses yang tidak mudah.
Kerja keras dari jajaran internal meliputi enam area perubahan yang dinilai baik oleh Tim Penilai Internal dari Polri dan Tim Nasional dari KemenPAN-RB.
Enam area penilaian yakni manajemen perubahan, tata laksana, manajemen sumber daya manusia, akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Inilah enam komponen pengungkit. Kemudian penilaian yang terpenting adalah komponen eksternal yang dilakukan melalui survei. Dan inilah yang paling banyak menjatuhkan satuan kerja,” ujar Anwar, Jumat (11/1) pagi.
Anwar mengungkapkan, upaya Polresta Kota Pontianak membangun zona integritas dimulai sejak 2015 silam. Karena itu, dirinya mengapresiasi seluruh Anggota Polresta Pontianak Kota yang konsisten membangun zona integrasi. Sehingga pada 10 Desember 2018 akhirnya meraih predikat WBK dari KemenPAN-RB.
Predikat tersebut didapat setelah melalui dua survei, yakni survei peningkatan kualitas pelayanan publik dan survei persepsi korupsi yang dilakukan pihak ketiga atau eksternal.
“Survei itu adalah respons dari masyarakat. Jika masyarakat Pontianak dan Kubu Raya menilai baik saja itu masih kurang. Jadi harus sangat baik. Karena itu, predikat WBK ini harus dijaga. Meraih dan mempertahankannya sama-sama tidak mudah,” kata Anwar.
Melalui pencanangan, ujar Anwar, dirinya berharap semua pemangku kepentingan daerah dapat ikut mengontrol dan mengawasi Polresta Pontianak Kota dalam pelaksanaan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Sebab, pihaknya kini sedang mengejar target predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) pada 2019. Konsekuensinya adalah standar nilai yang lebih tinggi dari WBK.
“WBBM ini nilai harus lebih tinggi, survei harus lebih bagus, komponen pengungkit harus lebih bagus dibanding WBK. Komitmen yang ada, pertama adalah menjaga pelayanan publik ini harus benar-benar zero, yaitu bebas dari pungutan liar. Jangan sampai karena nila setitik rusak susu sebelanga. Jangan sampai karena ulah oknum bisa merusak yang lain, merusak predikat ini,” pesannya.
Anwar melanjutkan, predikat WBK juga berimplikasi pada kenaikan tunjangan kinerja anggota. Karena itu, dirinya berpesan kepada seluruh Anggota Polresta Kota Pontianak agar serius menjaga amanah dari masyarakat Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Ia meminta respons positif yang diberikan masyarakat dibalas dengan kinerja pelayanan yang memuaskan oleh seluruh Anggota Polresta.
“Mereka merespons positif kepada kita. Sehingga kesejahteraan kita juga meningkat. Terus apa timbal baliknya kita ke masyarakat. Jangan sampai kita kecewakan masyarakat Pontianak dan Kubu Raya. Karena itu, mari jaga komitmen ini dan harus ditingkatkan. Standar nilai harus kuat. WBK menuju WBBM harus ‘wah’, tidak boleh biasa-biasa saja,” pungkasnya.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe