eQuator.co.id – PERNYATAAN Sandiaga Uno terkait upaya Pemprov DKI Jakarta menyemarakkan Asian Games malah berbuah olok-olokan. Bisa jadi yang mengolok-olok itu memang benci wakil gubernur DKI Jakarta tersebut. Bisa juga kelompok orang yang hobinya sekadar membaca judul berita tanpa membaca isinya.
Olok-olok itu bersumber dari berita portal detik.com yang berjudul, ”Sandi Ingin Warga DKI Arak Obor Asian Games dari Masjid ke Masjid”. Berita tersebut banyak dibagikan netizen. Baik dengan menyebarkan link-nya langsung maupun dalam bentuk screenshot. Tak sedikit yang berkomentar negatif terkait statement Sandiaga.
Misalnya akun Facebook Tony Kawilarang. Dia menyebut Sandiaga Uno pekok. ”Dasar pekok gak nyambung. Apa hubungannya Obor Asian Games dengan masjid”. Komentar itu diunggah di Facebook bersama sebuah screenshot dari berita dengan judul di atas. Ada juga komentar akun Bara Surya Putra yang mengatakan, ”Kaya mau mengarak obor untuk takbiran aja, ini obor untuk perhelatan olahraga bung, bukan obor untuk takbiran”.
Jika membaca berita tersebut secara utuh, mungkin netizen tak akan tergerak untuk menghujat Sandiaga. Kecuali memang mereka sudah benci pada Sandi. Sebab, dalam berita berjudul ’’Sandi Ingin Warga DKI Arak Obor Asian Games dari Masjid ke Masjid’’ tersebut, Sandi justru menyampaikan beberapa konsep untuk mempromosikan Asian Games 2018.
’’Misalnya, kita buat acara-acara menyerupai Asian Games. Misalnya, Ramadan lari obor. Selama bulan puasa, Ramadan lari obor antar-RW. Dari surau ke surau, musala ke musala, masjid ke masjid, di seluruh DKI,’’ kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (4/5) sebagaimana dikutip dari Detik.
Jadi, yang dimaksud Sandi adalah ingin membuat kegiatan-kegiatan menyerupai Asian Games di kampung-kampung di Jakarta. Termasuk kegiatan yang dikemas membawa obor seperti Asian Games. Karena momennya Ramadan, kegiatan pun dikaitkan dengan surau, musala, atau masjid. (Jawa Pos/JPG)
Fakta: Sandiaga Uno punya konsep menyemarakkan promosi Asian Games. Salah satunya dengan membuat kegiatan menyerupai Asian Games di kampung-kampung di Jakarta. Selama Ramadan, kegiatan bisa dikaitkan dengan masjid.