eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Rabu (27/6) tentu menjadi hari menegangkan bagi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar. Kendati sebagai kandidat, mereka juga memiliki hak suara.
Calon Gubernur Kalbar nomor 1 Milton Crosby beserta istri dan ketiga anaknya mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06 Kelurahan Alai Kecamatan Sintang sekitar pukul 08.00 WIB. Walau tak tampak hadir dalam suatu rombongan besar, ia tetap bersemangat melakukan kewajibannya sebagai warga negara.
TPS itu masih belum ramai. Hanya ada sejumlah petugas dan beberapa masyarakat yang datang untuk memberikan hak suaranya.
Seraya menerima surat suara, Milton menyalami petugas yang ada. Lalu ia masuk dalam bilik suara. Kemudian Milton beserta istri mengangkat surat suara kepada para awak media. Lalu memasukkannya ke dalam kotak suara dan melangkah ke meja tinta untuk mencelupkan jari. Sekali lagi ia dan istrinya mengangkat jari kelingking yang bertinta tanda usai mencoblos.
“Saya yakin menang!” ujar Milton kepada awak media usai acara pencoblosan.
Menurutnya, masyarakat sudah lebih cerdas. Tentulah mereka akan memilih yang lebih berpengalaman. “Kami punya basis di 5 kabupaten di timur dan 2 kabupaten di barat. Di kabupaten lain, kami juga berharap akan mendulang suara,” ucapnya.
“Manakala ada kecurangan atau hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi kami harap akan menempuh jalur hukum yang berlaku,” sambung Milton.
Saat hasil perhitungan suara, ternyata Milton kalah di TPS sendiri.
Dari 113 suara sah, pasangan nomor urut 3 Midji-Norsan mendapat suara terbanyak. Yaitu 85 suara. Disusul Milton-Boyman 17 suara dan Karolin Gidot 11 suara.
Ketua KPPS TPS 06 Kelurahan Alai, Alwan menyampaikan, pelaksanaan pencoblosan berjalan baik dan lancar. Pada pukul 14.00 WIB proses penghitungan suara telah usai. “Kita daftar pemilih tetapnya ada 129 orang,” tutup Alwan.
Calon Gubernur Kalbar nomor urut 2 Karolin Margret Natasa didampingi suaminya Adhi Nugroho menggunakan hak pilih atau mencoblos di TPS 02 Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak sekitar pukul 11.00 WIB. Karolin mengenakan baju kemeja merah dan suaminya kemeja batik. Mereka datang di TPS dengan berjalan kaki dari pendopo Bupati Landak yang tidak jauh dari lokasi TPS.
Karolin mengisi absen hadir di TPS nomor urut 240. Selanjutnya masuk dalam ruangan untuk mengambil surat suara dan menuju bilik suara. Karolin yang juga bupati Landak inu berharap tingkat partisipasi pemilih di Kalbar tinggi. “Saya berharap partisipasi pemilih di Kalbar cukup tinggi, seluruh masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya,” ujar Karolin singkat.
TPS 02 terletak di gedung SDN 01 Ngabang engan Ketua KPPS Slamet Subagio. Jumlah DPT 429 terdiri laki-laki 212 pemilih dan perempuan 217. Petugas TPS membuka TPS pada pukul 07.00 WIB dan melakukan sumpah dan janji petugas.
Calon Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 2 Suryadman Gidot nyoblos di TPS 06 Jalan Sanggau Ledo Kelurahan Sebalo Kecamatan Bengkayang Kabupaten Bengkayang. Bupati Bengkayang ini ditemani Ny. Femi Suryadman Gidot dan kedua anaknya. Gidot yang tiba di TPS tepat pukul 08.58 WIB dan langsung menyerahkan Formulir C.6 kepada KPPS.
Gidot mengaku optimis bersama Karolin bisa memenangkan kontestasi Pilkada Kalbar 2018. “Setiap kita mencalonkan diri maju untuk menang, dan saya sangat optimis menang dalam pemilihan kali ini,” ucapnya. Di Kabupaten Bengkayang pihaknya mentargetkan angka kemenangan antara 80-87 persen.
Sementara itu, calon Gubernur Kalbar nomor urut 3 Suatrmidji mendatangi TPS 006 di Jalan Tebu Gang Waris sekitar pukul 07.45 WIB. Didampingi istri dan anak-anaknya, mereka berjalan kaki menuju TPS. Ia tampak kompak, mengenakan kostum putih-putih bersama keluarganya.
Setiba di lokasi, mereka langsung mendaftar. Lalu menunggu panggilan dari petugas PPS. Midji karib ia disapa mendapatkan nomor urut 60. Sedangkan istri dan dua anaknya nomor urut 61 – 63. Ia pun tampak akrab dengan warga yang ada di lokasi pemungutan suara.
Wali Kota Pontianak dua periode ini mengatakan, Pilkada harus aman dan kondusif. Keberhasilan Pilkada kalau partisipasi tinggi dan berjalan secara demokratis. Dalam pertarungan Pilkada, menang dan kalah merupakan hal biasa.
Menurutnya, jika berani maju berarti harus siap. Siapa saja yang menang harus bisa merangkul. Bagi yang kalah bisa menerima dengan legowo.
Dalam Pilkada serentak kali ini, Sutarmidji berharap berlangsung secara demokratis dan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi. Karena itu parameter ukur untuk keberhasilan Pilkada. “Saya yakin, pilkada ini, partisipasinya lebih baik untuk kota dibandingkan dengan sebelumnya,” sebutnya.
Midji mengaku tidak ada target angka kemenangan. Yang penting baginya menang. “Kalau saya tidak ada target, yang penting menang,” lugas Midji.
Calon Wakil Gubernur Kalbar nomor urut 3 Ria Norsan bersama istri menyalurkan hak pilih di TPS 8 Jalan Raden Sujarwo sekitar pukul 9.45 WIB. Ditemani anak-anak beserta menantu, mereka mengenakan pakaian berwarna serba putih.
“Pilkada saat ini memiliki rentan waktu yang panjang untuk melakukan kampanye dan juga antar kandidat saling bersaing untuk mendapatkan hati masyarakat,” tuturnya.
Namun dirinya menyesali permainan ‘kotor’ yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk hujat menghujat di media sosial.
“Saya berpesan untuk para peserta Pilkada mendatang, kalau kita ingin menang, jangan menghujat orang, ayo kita beradu program. kalau menjelekan seseorang itu tidak ada artinya, menang pun dose apalagi kalah,” tegasnya.
Melihat rilis beberapa lembaga survei, Norsan optimis meraih kemenangan. Persentase kemenangan sebesar 53-56 persen. “Saya pribadi, Insya Allah menyakini Pilkada untuk provinsi kita akan meraih 50-54 persen,” tuturnya.
Pilkada bukanlah akhir dari segala-galanya. Namun norsan menyebut momentum ini adalah sebuah perjalanan demokrasi dalam memilih pemimpin di daerahnya masing-masing.
“Di dalam Pilkada ini ada yang menang dan ada yang kalah, kalau kita menang Alhamdulillah dan kalau kita kalah berarti bukan saatnya untuk kita memimpin. Setidaknya kita kembali untuk memimpin keluarga,” tuturnya.
Norsan pun mengapresiasi kepada pihak penyelenggara yang telah mempersiapkan tahapan Pilkada hingga terselenggaranya pemungutan suara. “Pihak penyelenggara oke, sudah bagus. begitu juga penegak hukum bagus juga,” ucap Norsan.
Laporan: Beni, Rizka Nanda, Kurnadi, Maulidi Murni, Ari Sandy
Editor: Arman Hairiadi