eQuator.co.id – SEKADAU-RK. Bripda Fransiskus Rino, 22, anggota Polres Sekadau meninggal mendadak, Sabtu (26/1) sekitar pukul 00.15 WIB. Anggota Polri yang berdinas di Polsek Nanga Mahap itu dikabarkan sempat kejang sebelum meninggal dunia.
“Jari tangan kanannya tadi sempat kejang. Kami langsung bawa ke sini (RSUD Sekadau, red),” kata salah seorang rekan almarhum kepada Rakyat Kalbar di RSUD Sekadau, Sabtu tengah malam.
Rino dibawa beberapa rekannya ke RSUD Sekadau menggunakan mobil jenis minibus bernomor polisi KB 1219 V dalam kondisi yang sudah memburuk. Pihak medis RSUD Sekadau menduga almarhum terkena serangan jantung parah dan sudah tidak bernyawa sesaat sebelum tiba di RSUD Sekadau.
Selidiono, rekan almarhum lainnya mengatakan, awalnya mereka berempat bersama Hermanto, Agustinus dan almarhum, sempat nongkrong dan minum kopi di Terminal Lawang Kuari, Sekadau sektar pukul 21.30 WIB. Satu jam kemudian, mereka pergi ke Dusun Ensali, Desa Ensalang, Kecamatan Sekadau Hilir dengan menggunakan mobil minibus tersebut. Selain mereka berempat, ikut juga Dadan, rekan mereka lainnya.
Tujuan mereka ke Dusun Ensali itu untuk membantu mengeluarkan mobil pick up milik rekan mereka lainnya yang amblas saat mengantar material bangunan tower SUTT. Karena posisi mobil amblas di tengah hutan, mereka pun hanya menunggu dalam mobil Avanza yang diparkir di dekat jalan nasional Sekadau-Sanggau. Dengan posisi mesin mati dan jendela terbuka. Hanya Dion yang pergi menyambangi mobil yang amblas di dalam hutan itu. Sambil menunggu, mereka pun mengobrol.
“Ditengah ngobrol itu, kawan saya dengar almarhum mengeluarkan suara seperti mendengkur. Setelah itu langsung tak berbunyi. Kami awalnya mengira kerasukan,” kenang Dion.
Takut terjadi apa-apa, mereka pun langsung membawa almarhum ke rumah sakit. Namun takdir berkata lain. Almarhum meninggal dan sontak membuat gempar pihak Polres Sekadau.
Mengetahui rekannya meninggal, puluhan personel kepolisian langsung berdatangan ke ruang UGD RSUD Sekadau. Pihak keluarga almarhum juga ikut berdatangan. Ayah almarhum yang dalam perjalanan dari Rawak, Kecamatan Sekadau Hulu menuju kampung halaman mereka di Dusun Sungai Bala, Desa Tapang Perodah, Kecamatan Sekadau Hulu, langsung berbalik arah ke Sekadau. Ibu almarhum yang ada di kampung, juga ikut menyusul.
Hingga Sabtu pagi, rekan almarhum pemegang NRP 95120704 itu semakin banyak berdatangan. Tepat pukul 09.30 WIB, dilakukan upacara penyerahan jasad almarhum kepada pihak keluarga secara kedinasan oleh pihak kepolisian.
Upacara dipimpin AKP Kadir Purba dan dihadiri Kapolres Sekadau, AKBP Anggon Salazar Tarmizi bersama Ny Heny Anggon serta jajaran pengurus Bhayangkari Cabang Sekadau. Sejumlah perwira di jajaran Polres Sekadau ikut hadir.
“Kita merasakan berduka dan kehilangan atas kepergian almarhum,” ujar Anggon kepada Rakyat Kalbar sesaat usai pelepasan jenazah almarhum.
Anggon menuturkan, penyebab kematian almarhum masih menunggu hasil visum dokter. Namun dari ciri fisik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Dugaan almarhum meninggal karena serangan jantung,” tukas Anggon.
Usai diserahkan ke keluarga, jasad almarhum langsung diberangkatkan ke kampung halamannya menggunakan ambulan dengan pengawalan mobil patwal lantas dan sejumlah mobil dinas kepolisian lainnya. Sejumlah rekan almarhum ikut mengantar.
Almarhum dimakamkan Minggu (27/1), di kampung halamannya, Sungai Bala. Pemakaman dihadiri Kapolres Sekadau. (bdu)