Uang Penting Dipersiapan Caleg

‘Waspada’, Walau Sedikit Tetapi Ada

SAMBUTAN. Ria Norsan memberikan sambutan pada kegiatan Pengukuhan Bappilu dan pelepasan Caleg se Kalbar Pada Pemilu 2019 yang bertempat di Hall Qubu Resort, Kubu Raya, Sabtu (17/11). Bangun Subekti-RK

eQuator.co.idSungai Raya-RK. Ada beberapa hal harus dipersiapkan calon legislatif (caleg) Partai Golkar untuk menarik simpati masyarakat. Punya kemampuan, jaringan yang solid dan uang.

“Ini sering saya sampaikan kepada seluruh kader yang ingin menjadi caleg,” ujar Ketua DPD Partai Golkar yang sekaligus Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan pada kegiatan Pengukuhan Bappilu dan pelepasan Caleg se Kalbar Pada Pemilu 2019 yang bertempat di Hall Qubu Resort, Kubu Raya, Sabtu (17/11).

Mengapa fulus alias duit sangat penting untuk dipersiapkan para caleg? Norsan mengatakan, bahwa masyarakat saat ini tidak minta yang macam-macam. Cukup ‘Waspada’ saja.

“Walau Sedikit Tetapi Ada. Disingkat Waspada,” tuturnya yang mendapat sambutan derai tawa para kader.

Namun Norsan menambahkan, bahwa caleg juga perlu mempersiapkan hal terakhir, yaitu retak tangan atau nasib.

“Bila telah mempersiapkan itu semua, namun belum juga terpilih, maka bukan nasib kita untuk terpilih,” ujarnya.

Ia menegaskan, seluruh kadernya harus mengedepankan politik santun. Agar nantinya program para caleg bisa mendapat simpati masyarakat. “Sampaikan secara santun dan baik-baik sesuai dengan sistem yang kita gunakan selama ini,” ucapnya.

DPD Golkar Kalbar kata dia, menargetkan tiga kursi untuk DPR RI. Dua dari dapil 1 dan satu dari dapil 2. Untuk DPRD Provinsi, Golkar menargetkan 13 kursi dari sebelumnya 9 kursi. “Kita harus yakin dan haqqul yaqin bahwa kita bisa merebut 13 kursi tersebut,” tegas Norsan yang disambut dengan tepuk tangan hadirin.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Golkar yang sekaligus Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menegaskan agar kadernya agar menjadi caleg jangan saling jegal. “Seluruh caleg harus solid dan saling membantu. Sanggup?” kata Airlangga yang mendapat jawaban ‘sanggup’ dari para kader.

Ia mengatakan, tahun 2019 pemilu legislatif dan pemilu Presiden diadakan secara bersamaan. Ini adalah pertama kalinya terjadi dua pemilu dalam satu kesempatan. “Ini pertama kalinya caleg dipilih bersamaan dengan pemilihan Presiden,” ujarnya.

DPP Partai Golkar telah menganggarkan Rp100 juta untuk DPD tingkat dua sebagai biaya untuk pemenangan pemilu. Untuk tahap pertama, akan dikirim Rp25 juta. “Nanti ditukar dengan nama-nama saksi dan nomor rekeningnya. Baru kami akan transfer,” katanya.

Bila Golkar berhasil mendapatkan 13 kursi pada Pileg mendatang, maka Golkar bisa mengajukan calon kepala daerah untuk Pilkada berikutnya. Tanpa perlu koalisi dengan partai lainnya.

Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Maman Abdurrahman menegaskan, bahwa kader partai berlambang pohon beringin itu adalah para pelaut yang telah mengarungi gelombang besar. Masih segar dalam ingatan bagaimana Partai Golkar sempat mengalami guncangan yang berdampak pada seluruh daerah. Namun kita tetap tegar. “Kita adalah pelaut yang telah mengarungi badai dan ombak besar,” ucap Maman dengan nada penuh semangat.

Dengan kondisi partai yang kala itu mengalami kemelut, masih bisa memajukan salah satu kadernya untuk menjadi calon wakil gubernur dan berhasil. “Pada hari ini kita sudah buktikan, Partai Golkar yang dahulunya hanya bisa mendorong, kini sudah berhasil memajukan seorang kadernya menjadi pemimpin Kalbar,” tegas Maman yang mendapat sambutan tepuk tangan dari para kader.

Menurutnya, kemenangan Partai Golkar pada Pilkada lalu tidak lepas dari kebesaran hati para kader yang berkorban demi kepentingan masyarakat Kalbar untuk ke depannya.

“Ini adalah hasil kebesaran hati Pak Ria Norsan. Ini juga hasil kebesaran hati para kader yang berusaha untuk memajukan kesejahteraan masyarakat,” lugasnya.

Maman yakin Golkar Kalbar bisa menyumbang 3 kursi di DPR RI. Dengan catatan bahwa seluruh kader tidak saling sikut menyikut.

Manusia tidak ada yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. “Kita tidak boleh saling sikut, jangan saling menjelekkan, jangan saling menghabisi. Lawan kita ada di luar, maka kita harus bersatu padu,” ucapnya.

Dalam sesi konferensi pers seusai kegiatan pengukuhan, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tidak ada segmentasi pada pemilih saat pemilu nanti. “Tidak ada segmentasi. Tua, muda, milenial, semua kami perlakukan sama,” kata Airlangga di depan awak media.

Ia mengatakan, metode kampanye nanti menggunakan sistem berbasis digital. Mengisinya dengan konten-konten yang membangun. “Intinya tidak ada hoax. Hanya konten positif berupa penyampaian program-program,” tutup Airlangga.

 

Laporan: Bangun Subekti

Editor: Arman Hairiadi