eQuator.co.id – Pontianak-RK. Berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilihan Umum (IKP) yang diterbitkan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk memetakan potensi kerawanan pemilu 2019, Bawaslu Kalbar menempati urutan ke-18 skala nasional. Artinya, ada keberhasilan atas kerja Bawaslu Kalbar selama ini. “Sebelumnya rawan ketiga skala nasional,” ujar Komisioner Bawaslu Kalbar, Faisal Riza, ST, MH, Kamis (27/9).
Dijelaskannya, Bawaslu sebagai salah satu penyelenggara pemilu, bertugas untuk mengawasi proses pemilu agar harapan rakyat Indonesia terhadap terciptanya pemilu yang demokratis bisa terpenuhi. Oleh karena itu, buku IKP 2019 menemukan
momentumnya sebagai langkah pencegahan terhadap potensi pelanggaran dan kerawanan Pemilu 2019.
IKP 2019 sendiri, kata Faisal, merupakan upaya sungguh-sungguh dari Bawaslu RI untuk melakukan pemetaan dan deteksi dini terhadap berbagai potensi pelanggaran dan kerawanan pemilu 2019. Dengan tersusunnya IKP 2019, capaian yang diharapkan adalah adanya kesiapan Bawaslu dan pemangku kepentingan lain dalam menghadapi pelaksanaan pemilu serentak 2019.
Keberhasilkan menurunkan tingkat kerawanan di Kalbar, kata Faisal, Bawaslu dibantu sejumlah pihak. Salah satunya Hoax Crisis Center (HCC) Kalbar. “Jadi, ini bukan cuma kerja Bawaslu Kalbar yang akhirnya bisa mendapat peringkat 18. Tapi ini kerja keras bersama khususnya kawan-kawan Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) yang membentuk HCC di Kalbar, yang membantu Bawaslu untuk meminimalisir konflik horizontal dan menjadi pengawas partisipatif di medsos lewat pokja medsos Bawaslu Kalbar,” terangnya.
Berkaca dari keberhasilan ini, Faisal berharap, pada 2019 nanti Mafindo dan HCC bisa kembali bekerjasama untuk mengawasi jalannya proses demokrasi pemilu. Khususnya meredakan hoaks di medsos.
“Kami sangat terbantu dengan adanya HCC. Itu sudah terbukti dari kerja keras kawan-kawan HCC Kalbar. Sekali lagi saya memberikan apresiasi yang tinggi pada Mafindo dan HCC,” ucap Faisal.
Ketua HCC Kalbar sekaligus Mafindo Pontianak, Edho Sinaga menambahkan, program HCC Kalbar merupakan kolaborasi aktif dari Mafindo Pontianak dan Komunitas Peduli Informasi (KOPI) Kalbar. “Kami berjejaring dan tak mengenal lelah untuk melawan hoaks. Sejumlah informasi palsu yang mengarah ke hasutan kebencian dan provokasi, kami tangkal via literasi,” ujarnya.
Tak hanya hoaks menyoal hal umum, secara khusus hoaks yang disebarkan untuk mengacaukan keamanan dan jalannya pesta demokrasi juga ditangkal oleh HCC ini. “Tim kami 24 jam bersama Bawaslu Kalbar dan Kepolisian berjibaku untuk menerapkan literasi damai yang menyejukkan lewat verifikasi informasi. Kami berharap, apa yang sudah menjadi pencapaian ini, bisa kami lakukan kembali di 2019,” harapnya.
Semuanya, kata Reporter RRI Pontianak ini, dilakukan untuk masyarakat Kalbar agar terbebas dari informasi bohong dan mendapatkan kesempatan menjalani setiap tahapan Pemilu dengan bermartabat, tanpa tekanan ataupun kekhawatiran.
“Dari semua ini kami mengucapkan terima kasih yang besar atas apresiasi yang sudah diberikan oleh Bawaslu Kalbar, hingga kerja keras bersama di Pilkada 2018, membuahkan hasil yang membanggakan seperti ini,” pungkas Edho. (oxa)