eQuator.co.id – MELAWI-RK. Seorang remaja berusia 14 tahun, Ilham Roji, terpaksa berhenti sementara daru bangku Kelas III Madrasyah Tsanawiyah (MTs) Negeri Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.
Remaja yang tinggal di Jalan Pendidikan samping Gang Nuryanto tersebut harus menjalankan perawatan medis, karena terkena tumor di saraf mata pada bagian kepala.
Awal Juliati, selaku ibu dari Ilham menceritakan, penyakit yang dideritanya tersebut bermula sejak Ilham duduk di bangku Kelas III MTs Negeri Nanga pinoh. Saat itu Ilham sering mengeluh sakit kepala.
“Kemudian awal September 2018 berobat ke Klinik dr.Sien, dan diduga karena sakit asam lambung. Kemudian karena masih sering sakit, Ilham kami bawa lagi ke Puskesmas, yang ditangani dr. Susi, di sana juga mengatakan bisa disebabkan sakit asam lambung,” kata Juliati saat ditemui di kediamannya, Senin (18/2).
Setelah di Puskesmas, Ilham juga masih sering merasakan sakit kepala. Sehingga dibawa ke salah satu mantri. “Namun yang terjadi Ilham makin gelisah hingga tidak bisa tidur,” kisah Juliati.
Lebih lanjut Juliati menceritakan, karena Ilham terus gelisah, maka dibawa kembali ke Puskesmas Nanga Pinoh kemudian di rujuk ke RSUD Melawi. Dari RSUD Melawi merujuk untuk ke dokter mata di Citra Husada.
“Dari situlah diketahui bahwa adanya benjolan di saraf mata Ilham. Kemudian Ilham di rujuk ke rumah sakit untan untuk di scan, dan disana diketahui penyakitnya dengan nama medis tumor medulo plastoma. Dan dokter mengatakan tumornya sekitar 2 bulan lebih sudah beraksi,” terngnya.
Mengetahui hal tersebut, pihak rumah sakit Untan menyarankan untuk dirujuk ke RSUD Soedarso Pontianak agar bisa segera dilakukan penangan, karena dirumah sakit untan tidak mampu menanganinya. “Kemudian di rujuk ke Sudarso dilakukan penyedotan cairan disarap mata. Disitu cairannya sebanyak 2 liter setengah. Namun pihak Soedarso bjuga tidak berani mengangkat tumornya, sehingga Ilham dirujuk lagi ke RSCM Jakarta. Untuk dilakukan operasi pengangkatan tumor,” jelasnya.
Juliati mengatakan, Alhamdulillah operasinya sudah dilakukan. Namun Ilham masih harus terus dilakukan perawatan dan melakukan pengecekan secara berkala ke RSCM, untuk memastikan masih atau tidaknya tidaknya tumor tersebut. “Saat ini untuk membuang cairan tumor tersebut, di kepala hingga ke perut Ilham sudah dipasang selang, sehingga jika cairan tersebut masih keluar, akan keluar melalui air kencingnya,” ujarnya.
Untuk menjalankan pengecekan dan perawatan serta operasi kedua untuk memastikan tumor tersebut sudah tidak ada, maka Juliati harus membutuhkan biasa yang besar. “Kami masih sangat membutuhkan bantuan dana. Karena harta benda saya sudah habis. Rumah dan tanah sudah habis dijual untuk perawatannya,” bebernya.
Juliati mengatakan, pada 28 februari 2018 ini, Ilham harus kembali lagi ke RSCM untuk dilakukan pengecekan kembali dan dilakukan kemotrapi kembali. “Kami berharap, pra dermawan ada yang bisa mengulurkan tangannya membantu kami untuk penyelesaian operasi tumor yang diderita anak kami. Jika yang ingin membantu, bisa datang lansung ke kediaman kami sekarang di jalan pendidikan samping Gg. Nuryanto,” pungkasnya. (Ira)