eQuator – Di tengah kian meningkatnya kualitas kejahatan, di Kota Singkawang mulai terdengar suara kentungan, tok, tok, tok! Itu bukan panggilan penjaja bakso gerobak, tapi sinyal kalau ada ronda keliling kampung.
Tepatnya di Marhaban, Kecamatan Singkawang Selatan. Kalau bunyi kentungan datar dan satu-satu, itu pertanda ronda lewat. Tapi, jika kentungan berbunyi cepat dan panjang, tok, tok, tok, tok, tok, tok, tandanya bahaya datang.
Gambaran kehidupan warga pada malam hari zaman dahulu itulah yang diulang petugas ronda. Selalu memukul kentungan secara berkala ketika berkeliling kampung. Kebiasaan petugas ronda di perkampungan dihidupkan kembali. Bukan di pedesaan, melainkan di jantung Kota Singkawang.
Di Marhaban itu, pada malam hari belakangan terdengar bunyi tok, tok, tok, yang bukannya ditabuh Hansip atau warga yang mendapat giliran ronda. Melainkan dilakukan oleh Pak Polisi.
“Kita keliling menggunakan mobil patroli. Kemudian singgah di pos ronda atau tempat yang dianggap rawan, untuk memukul kentungan. Kita memberi tanda, bahwa patroli sedang dilakukan,” tutur AKP Eko Andi Sutejo, Kasat Sabhara Polres Singkawang, kepada wartawan, Selasa (24/11).
Patroli Kentungan ini, jelas Eko, sebagai salah satu upaya Polres Singkawang untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), mengantisipasi tindak kejahatan serta mencegah masuknya radikalisme di pinggiran kota.
“Dalam melakukan patroli seperti ini, kita bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat setempat. Artinya, bukan polisi saja, seluruh elemen yang ada bergabung dan membaur bersama masyarakat,” terangnya.
Polisi yang sedang patroli itu singgah di pos ronda, bukan semata-mata untuk membunyikan kentungan. “Kalau ada yang sedang berkumpul di pos ronda atau di rumah warga, kita gabung, dialog dengan mereka,” ungkap Eko.
Dalam kesempatan dialog itulah, kata Eko, disampaikan program-program kepolisian. Kemudian masyarakat pun menyampaikan permasalahan yang terjadi di kawasannya, berkaitan dengan Kamtibmas.
Melalui Patroli Kentungan ini, kata Eko, diharapkan bisa menggairahkan semangat masyarakat di pos ronda. Hal ini sangat penting, karena mereka juga berperan aktif dalam menjaga Kamtibmas.
“Ini juga menjadi salah satu bentuk upaya kepolisian membangun kemitraan. Diharapkan dengan adanya peran masyarakat, segala bentuk aksi kejahatan bisa dicegah,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, Patroli Kentungan ini kali pertama digelar di Marhaban. Berikutnya, di Setapuk dan dilanjutkan di tempat lain di wilayah hukum Polres Singkawang.
“Patroli Kentungan kali pertama ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Bahkan mereka bela-belain menyediakan makanan hasil olahan pertanian, seperti ubi-ubian dan ketela,” tutup Eko.
Program yang baik tidak mesti menghabiskan banyak anggaran, toh.*
Laporan: Mordiadi