eQuator.co.id – Prestasi tingkat dunia kembali diukir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Mereka berhasil menjadi juara umum dalam lomba tembak antar angkatan darat di Australia. Mereka sukses menyingkirkan 19 negara yang bersaing dalam kompetisi itu.
Lomba yang bertajuk Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) itu diadakan Royal Australian Army atau Angkatan Darat Australia. Ada 20 negara yang bersaing dalam perlombaan yang berlangsung di Puckapunyal Military Range, Victoia, Australia. Lomba berlangsung selama 16 hari, mulai 3 sampai 19 Mei.
Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Puspen TNI Kolonel Czi Berlin G mengatakan bahwa TNI AD keluar sebagai juara umum AASAM setelah meraih 23 medali emas dari 50 medali emas di berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan. Sedangkan yang menjadi runner up adalah kontingen dari Angkatan Darat Tiongkok dengan perolehan 9 emas. Kemudian disusul kontingen dari Angkatan Darat Jepang yang memperoleh 4 medali emas.
“AASAM 2016 diiikuti 20 negara. Ada juga gabungan negara seperti Kontingen ANZAC (Autralia New Zealand Army Corps),” terang Berlin.
Peserta yang ikut berpartisipasi pada lomba tembak internasional tahunan itu diantaranya, Amerika Serikat, Perancis, Kanada, United Kingdom, Australia, Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab, PNG, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Indonesia.
Kabidpenum Puspen TNI menuturkan, kontingen TNI AD pada AASAM kali ini berjumlah 19 orang yang dipimpin oleh Mayor Inf Syafruddin, yang sehari-hari menjabat sebagai Kasiops Sops Divisi 1 Kostrad. Sedangkan sebagai Komandan AASAM 2016 ialah Letkol Angus Bell “Letkol Angus adalah perwira menengah dari Angkatan Darat Australia,” jelasnya.
Kolonel Czi Berlin mengatakan, selama berpartisipasi pada lomba tembak AASAM, TNI AD selalu menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal pada 2008. Dalam perlombaan itu, TNI AD menggunakan senjata jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad yang merupakan senjata organik pasukan Kostrad.
Beberapa materi lomba yang diperlombakan meliputi Senapan, Senapan Otomatis (SO), Pistol dan Sniper. TNI unggul dalam materi perlombaan itu. Buktinya, mereka berhasil menjadi juara utama.”Kami selalu berada di peringkat teratas sejak 2008,” paparnya.
Lebih lanjut Kabidpenum mengatakan, keberhasilan TNI AD dalam menjuarai lomba tombak menunjukkan bahwa profesionalisme prajurit-prajurit TNI tidak kalah dengan prajurit-prajurit negara lain seperti United States Marines Corps (USMC), US Army, Anzac, maupun UK, Perancis, Tiongkok dan Australia sendiri. “Dan yang lebih membanggakan lagi bahwa senapan yang digunakan untuk menembak di AASAM adalah jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad, salah satu industri strategis dalam negeri kebanggaan anak bangsa Indonesia,” pungkasnya,” ungkapnya.
Dalam penutupan lomba dan penyerahan medali AASAM, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi turut hadir dalam acara tersebut serta menyerahkan Medali dan Trophy kejuaraan kepada para peserta. Dia memberikan apresiasi yang tinggai terhadap prestasi tingkat dunia itu. “Prajurit TNI AD harus terus meningkatkan kemampuan dan tidak lengah,” jelas Pangkostrad.
Menurut Berlin, AASAM sudah dimulai sejak 1984 di Singleton Pusat Pendidikan Infanteri Angkatan Darat Australia. Indonesia baru mengikuti ajang bergengsi itu sekitar 1996. (Jawa Pos/JPG)