-ads-
Home Rakyat Kalbar Tinjau Pelabuhan Ceremai dan Operasi KMP Binaul I

Tinjau Pelabuhan Ceremai dan Operasi KMP Binaul I

Cornelis: Ini Karya Besar

PENYEBERANGAN DI TAPAL BATAS. Suasana Pelabuhan Ceremai, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, yang dilabuhi KMP Binaul I, Jumat (1/9). HUMAS PROV FOR RAKYAT KALBAR

eQuator.co.id – Sambas. Teriknya matahari tak menghalangi niat Gubernur Cornelis meninjau Pelabuhan Ceremai, Paloh, Sambas, dan pengoperasian Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Binaul I, Jumat (1/9). Ferry itu sudah cukup lama melayani masyarakat di Kecamatan Paloh dan Temajok, Sambas.

Usai meninjau setiap sisi bangunan pelabuhan yang kokoh, gubernur menuju Binaul (elang laut raksasa) tersebut. Pengadaan Binaul memang atas prakarsanya sebagai gubernur yang diajukan kepada Kementerian Perhubungan era kepemimpinan Ignatius Jonan.

“Ini karya besar, kenang-kenangan bersama Bapak Menteri Perhubungan Ignatius Jonan untuk kita di perbatasan ini, saya tempatkan di sini untuk membantu masyarakat di sini agar transportasinya lancar,” ujar Cornelis, Jumat (1/9).

-ads-

Ia didampingi Muspika Kecamatan Paloh, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kalbar, Anthony Sebastian Runtu, dan sejumlah Kepala SKPD lainnya. Kata Cornelis, penempatan kapal ferry di Sungai Sumpit ini tidak bergantung kepada ramai tidaknya pengguna jasa penyeberangan.

“Tetapi lebih kepada antisipasi kalau sampai terjadi apa-apa, maka kapal ini akan bisa mengevakuasi masyarakat,” terangnya.

Sebab, konsep pembangunan mantan Bupati Landak ini berfokus pada sistem dan strategi keamanan. Bahkan, ia juga sudah menyiapkan lapangan yang bisa untuk mendaratkan pesawat Hercules di daerah perbatasan dan jalan paralel perbatasan sampai ke Kalimantan Utara.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kalbar, Anthony Sebastian Runthu, menyebut ada dua KPM di sana. KMP Binaul I dan Binaul II di Sekura, Sambas.

“Ini hasil perjuangan gubernur,” tuturnya.

Nakhoda KMP Binaul I, Dadang mengatakan, kapal yang tersebut beroperasi dari pagi sampai malam, namun sewaktu-waktu emergency bisa digunakan. Dan memang dikhususkan melayani masyarakat yang ingin ke dan dari Temajo.

“Kapal ini bisa menampung 16 kendaraan jenis minibus seperti Inova atau Avanza, dan untuk kendaraan jenis truck di bawah 10 buah. Dengan tarif Rp40 ribu perkendaraan. Dalam operasi sehari-hari, saya dibantu 10 ABK,” terang pria berusia 45 tahun itu.

Laporan: Rizka Nanda

Editor: Mohamad iQbaL

Exit mobile version