Tim Puslabfor Selidiki Ledakan SPBU Milik OSO Group

OLAH TKP. Tim gabungan Puslabfor Mabes Polri, Inafis Polda dan Sat Reskrim Polresta Pontianak melakukan olah TKP di lokasi ledakan SPBU milik OSO Group, Kamis (17/11). IMAN SANTOSO

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Tim gabungan dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri, Inafis Polda dan Sat Reskrim Polresta Pontianak melakukan olah TKP di SPBU milik OSO Group nomor 64.781.19 Jalan HOS Tjokroaminoto, Kamis (17/11) siang.

Tim yang berjumlah 11 orang tersebut melakukan pemeriksaan terhadap ledakan yang terjadi di SPBU tersebut, Selasa (15/11). Kondisi SPBU sendiri masih ditutup untuk masyarakat umum. Bagian depan SPBU yang menghadap Masjid At-Tawwabin itu dipagari seng dan garis polisi masih terpasang. Saat Rakyat Kalbar mencoba masuk ke lokasi, pihak SPBU mewajibkan pewarta meminta izin ke pihak manajemen SPBU terlebih dahulu. Kondisi SPBU masih dibiarkan sama seperti usai meledak.

Tim Puslabfor Bareskrim Mabes Polri tampak serius memerikasa dan mendokumentasikan setiap bagian SPBU, termasuk tangki bawah tanah. Tim juga mereka ulang terjadinya ledakan. Penutup mesin dispenser diletakkan kembali di posisi, sebagaimana ketika terlempar selepas terjadinya ledakan.

Olah TKP dimulai pukul 09.30. Tim Puslabfor Bareskrim Mabes Polri cukup lama memeriksa mesin dispenser nomer tiga yang pertama kali meledak. Menggunakan sarung tangan, petugas Puslabfor meneliti bagian dalam mesin tersebut. Selain mesin-mesin dispenser, tim gabungan juga memeriksa tangki yang berada di bawah tanah SPBU. Beberapa petugas SPBU tampak menemani tim gabungan. Termasuk pegawai SPBU yang menjadi saksi dalam peristiwa ledakan tersebut. Sempat hujan namun pemeriksaan terus dilanjutkan. Hingga pukul 14.00 pemeriksaan masih terus berlangsung.

Turut serta dalam tim saat melakukan olah TKP, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul Lapawasean. Saat ditemui di sela-sela proses pemeriksaan, dia mengaku belum bisa menyimpulkan sebab terjadinya ledakan. “Ini masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan dari Puslabfor Mabes Polri,” kata Kompol Andi Yul.

Untuk kepentingan penyelidikan, tim menyita serpihan-serpihan yang ada di TKP, serta alat-alat yang diduga terkait dengan ledakan. Selain itu, sudah melakukan pemeriksaan saksi untuk merekonstruksi kejadian ledakan. “Pemeriksaan saksi sudah delapan orang, lalu hari ini ada dua orang, jadi sudah 10 orang,” jelas KompolAndi Yul. Sementara pemeriksaan CCTV sebagaimana yang direncanakan belum bisa dilaksanakan.

Menurut Kompol Andi Yul, Pertamina juga telah melakukan investigasi terkait ledakan di SPBU milik OSO grup ini. Mereka nantinya juga akan dimintai keterangan. Menurutnya hasil pemeriksaan dari Puslabfor membutuhkan waktu hingga diketahui hasil lengkapnya. “Mungkin sekitar dua minggu baru keluar,” papar Kompol Andi Yul. (isa)