eQuator.co.id – SURABAYA – Ketiga jenazah korban kebakaran 14 rumah di Jalan Jagir Sidosermo XII akhirnya dimakamkan di tempat pemakam umum (TPU) Bendul Merisi, Rabu pagi (25/11) sekitar pukul 09.00. Dengan diiringi isak tangis dari para keluarga, kerabat korban dan para pelayat, jenazah ibu dan kedua putrinya itu dimakamkan dalam satu liang lahat.
Sebelumnya, ketiga jenazah ini sempat disemayamkan di rumah tetangganya H Rofiq karena rumah korban bersama 13 tetangganya di Jagir Sidoresmo sudah ludes terbakar. Sebelum dimakamkan, jenazah sempat diotopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim pada Selasa (24/11) malam.
Edy Supriyanto, suami dan ayah ketiga korban tak kuasa menahan kesedihan. Rasa duka begitu kuat mendera wajah pria yang bekerja sebagai sopir ini hingga tetesan air mata menetes deras dari kedua matanya.
Ia seakan masih tak percaya jika ketiga belahan hatinya yakni istrinya Sukarti, 38, dan kedua putrinya, Putri Oktasari, 19 dan Amanda Ramadhani, 12, telah meninggalkan dirinya selamanya karena menjadi korban dalam musibah tragis tersebut. Bahkan, Edy sampai dipapah tetangganya lantaran tak kuat menyaksikan ketiga jenazah orang yang dicintainya dimasukkan ke liang lahat.
Tak hanya Edy, sebagian kerabat dekat dan tetangga yang ikut melayat juga ikut meneteskan air mata. Semuanya terbawa suasana duka yang mendalam atas meninggalnya korban.
Seperti yang dituturkan Santi. Pelajar yang masih duduk di kelas enam SD ini merupakan teman sebangku korban Amanda Ramadhani di SDN Jagir 1. Santi bercerita sebelum kejadian, dirinya masih sempat bermain dengan Amanda.
Di sekolah, kata Santi, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan sangat menghargai orang lain. Korban juga salah satu siswi berprestasi dan dikenal ramah di kalangan teman-temannya. “Amanda itu sangat baik, kita sering bermain bersama. Aku nggak mengira kalau kemarin aku bertemu dia untuk terakhir kalinya. Selamat jalan Amanda, semoga kamu tenang di alam sana,” kata Santi sambil menangis sesenggukan.
Dia menambahkan bahwa dirinya memang kadang sering bertengkar dengan korban. Namun, hal itu lebih pada masalah yang sepele. ”Kemarin waktu bertemu dia, aku berebut makanan dengannya, tapi kok tumben Amanda diam aja,” katanya.
Sementara itu, puluhan korban kebakaran rumah di Jagir Sidosermo XII yang dulu bekas perumahan STAL tersebut untuk sementara waktu kini menumpang di rumah tetangganya yang tidak menjadi korban. Sebagian yang lain terpaksa mengungsi di masjid yang letaknya persis di belakang lokasi kebakaran.
“Kami sedang berkoordinasi dengan takmir masjid mengenai penempatan warga. Ada yang tinggal di Masjid Darussalam di gang 1, bekas gudang lombok dan juga ada di rumah tetangga. Seperti kemarin malam, ketiga jenazah juga disemayamkan di rumah tetangganya,” terang Sudiro, ketua RW 1.
Sudiro menuturkan bahwa pihaknya sudah menerima bantuan dari kepala desa dan Dinas Sosial. Bantuan itu langsung disalurkan ke seluruh korban. “Bantuan dari Dinas Sosial meliputi pakaian dan selimut sudah saya salurkan ke para korban. Korban kebakaran ini meliputi 18 kepala keluarga (KK) dan 14 rumah,” imbuh Sudiro.
Sementara itu, Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya Polda Jatim masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Sekitar pukul 11.00, Tim Labfor yang didampingi Kapolsek Wonokromo Kompol Arief Kristanto dan Kanit Reskrim AKP Agung Widoyoko melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kebakaran, Selasa (24/11) lalu.
Dari hasil olah TKP, petugas membawa beberapa barang bukti dari lokasi kejadian seperti puing dua kipas angin, lampu TL, abu dan kabel. Dengan barang bukti itu, dugaan sementara petugas Labfor bahwa penyebab kebakaran dari korsleting listrik.
“Penyebab dari kebakaran memang masih belum diketahui karena kami masih harus melakukan pemeriksaan dan analisa. Tapi kita duga kebakaran ini memang karena korsleting,” tegas Ketua Tim Labfor Kompol Hendy. (don/jay/JPG)