eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini penerimaan siswa baru di sekolah negeri menggunakan sistem zonasi. Meski sistem zonasi bisa membuat pemerintah daerah meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di daerahnya, penerapan sistem ini masih menuai pro dan kontra. Hal ini terutama dari pihak orang tua dan murid itu sendiri.
Pasalnya, tidak semua zona memiliki sekolah negeri yang cukup untuk menampung siswa di wilayah tersebut. Sehingga, adanya sistem zonasi justru rentan membuat siswa menjadi stres.
Agar stres yang dialami para siswa akibat sistem zonasi dapat dicegah, beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai berikut:
- Atur ekspektasi bersama agar tidak terlalu kecewa
Sebagian besar anak maupun orang tua memiliki sekolah negeri impiannya masing-masing. Namun, apa mau dikata. Adanya sistem zonasi memupuskan harapan tersebut.
Oleh sebab itu, atur ekspektasi Anda bersama dengan anak agar tidak terlalu kecewa. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, cobalah kenali sekolah-sekolah yang berada di wilayah tempat tinggal sebaik mungkin.
“Sebab, terkadang Anda terlalu memandang kualitas sekolah hanya dari luarnya saja. Siapa tahu setelah sudah masuk, kondisinya cenderung baik-baik saja,” jelas dr. Sepriani.
Ketimbang Anda terlalu memusingkannya, lebih baik ajak anak untuk berdamai dengan keadaan. Intinya adalah dicoba terlebih dulu dan jalani saja. Ketika sudah mendapatkan sekolah tetapi anak merasa tidak nyaman, Anda bisa berdiskusi lagi dengannya untuk mendapatkan pilihan lain yang lebih baik.
- Sedari awal sudah memilih sekolah swasta yang disuka
Ketika Anda dan anak memilih untuk masuk ke sekolah negeri yang murah namun berkualitas, ada sejumlah konsekuensi yang mesti dihadapi. Mulai dari batasan nilai, sistem zonasi dan lain sebagainya. Alhasil, tingkat stres bisa menjadi lebih tinggi.
- Tetap tenang
Hal ini yang sering dilupakan oleh orang tua ketika hendak mencegah stres pada anak. Mereka tidak menyadari bahwa yang membuat si Kecil stres adalah tekanan dari orang tuanya sendiri.
Mungkin, anak tidak terlalu masalah terkait tempatnya sekolah nanti. Yang terpenting, ia tetap bisa melanjutkan jenjang pendidikan sambil belajar serta bermain. Lagi pula, anak-anak sekarang mungkin lebih memfokuskan di mana dia nanti akan berkuliah ketimbang bersekolah. Karena biasanya, untuk mewujudkan cita-cita, kampus jauh lebih berpengaruh.
Oleh sebab itu, Anda sebagai orang tua tidak boleh terlihat terlalu ribet, selalu menyalahkan pencetus kebijakan atau merasa panik. Hal ini perlu diperhatikan, agar buah hati juga tidak ikut-ikutan menjadi panik dan stres. Percayalah, bila Anda tetap tenang, si Kecil akan jauh lebih percaya diri untuk melanjutkan jenjang pendidikan di mana pun ia berada.
Itu dia yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah siswa stres akibat PPDB sistem zonasi. Ingat, berusahalah tanpa harus terlihat panik.
Karena bagaimanapun, anak Anda pasti akan mendapatkan sekolah yang terbaik untuknya kelak. Apabila anak nantinya mendapat sekolah negeri dengan pengemban kurikulum yang belum semaksimal sekolah impian, ia masih bisa mendapatkan pengembangan keterampilan serta edukasi yang diinginkan di jalur pendidikan non-formal. (JPNN/NB/ RVS/klikdokter)