eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kegalauan dan kecurigaan Yosef Efendi, warga Sungai Jawi Dalam, Pontianak Barat terhadap istrinya berinisial Rs yang tiba-tiba ingin tinggal sendirian di rumah berbeda, akhirnya terungkap.
Ternyata Rs selingkuh dengan pria idaman lain (PIL) yang masih memiliki istri berinisial Jj. Parahnya, Jj merupakan oknum anggota TNI AD.
Kisah perih ini terungkap ketika warga setempat bersama tiga anggota Polisi Militer (POM) Kodam XII/Tanjungpura menggerebek rumah kedua Yosef yang ditempati istrinya di Komplek Sawo Permai, RT 003 RW 011, Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Pontianak Barat, 7 Januari lalu. “Istri saya dan pasangan selingkuhnya digerebek warga,” kata Yosef, awal membuka cerita, Sabtu (4/2) siang.
Pria 59 tahun ini melanjutkan, sejak ia menikah dengan Rs, tidak pernah terjadi masalah yang berarti. Namun sekitar Oktober dan November 2016 lalu, Rs tiba-tiba sudah tidak mempedulikan Yosef. “Suatu hari dia pernah bilang, sudah tidak betah tinggal di rumah. Dia ingin tinggal di rumah saya yang kosong, di Komplek Sawo Asri,” kisahnya.
Mendengar permintaan itu, lanjut Yosef, ia sebenarnya tidak mengizinkan. Karena hidup berpisah itu tidak baik baginya. Tapi, apa boleh buat, kunci rumah di Komplek Sawo Permai ternyata ada di tangan Rs. “Dia tinggal di sana sendirian. Lama dia tidak pulang. Anak-anak ditelantarkan. Bahkan saya minta kepada anak untuk membujuknya pulang, tetapi tetap saja dia tidak mau,” lirihnya.
Tingkah Rs, membuat Yosef curiga. Ditambah desas-desus yang tersebar bahwa Rs selingkuh. Sejak itulah Yosef mulai melakukan pengintaian. Sekali dua kali pengintaian tak membuahkan hasil. Ia tak patah arang untuk membuktikan kabar tak sedap itu.
“Informasi masyarakat setempat, bahwa dia sering membawa laki-laki ke rumah saya itu. Laki-laki itu diduga tentara. Karena informasi itu menyebutkan laki-laki tersebut kerap menggunakan pakaian loreng. Saya terus mengintai untuk membuktikan,” paparnya.
Suatu hari dalam pengintaian, dia melihat secara langsung Rs berduaan di rumah miliknya dengan pria lain, seperti yang dinformasikan warga itu. Meski terkejut bukan kepalang saat itu, Yosef tak gopoh untuk mengambil tindakan.
“Warga saat itu mau gerebek. Saya bilang jangan. Lebih baik lapor ke pengurus RT dan Polisi Milter, agar tidak terjadi sesuatu,” katanya.
Karena hubungan terlarang antara istrinya dan suami orang lain meresahkan warga. Atas saran Yosef, warga setempat melapor ke POM TNI AD. Sehingga tibalah saat yang tepat untuk melakukan penggerebekan. Pada 7 Januari lalu, warga bersama Ketua RT 003, Suparman didampingi tiga anggota POM melakukan penggerebakan di rumah miliknya.
“Pada saat penggerebakan, saya tidak berada di tempat. Hanya ada warga, RT dan anggota POM. Menurut Ketua RT, pada saat penggerebekan memang mereka tengah berduaan. Laki-laki itu diketahui anggota TNI AD. Maka dia langsung diamankan POM,” ujarnya.
Karena statusnya masih suami Rs, Yosef pun dipanggil oleh anggota POM untuk dimintai keterangan. “Saya sampaikan, bahwa saya tidak terima rumah saya digunakan untuk perbuatan yang tidak terpuji yang telah meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, saya meminta kepada POM untuk memproses hukum pelaku sesuai dengan perbuatannya,” harap Yosef.
Ketua RT 03, Suparman menambahkan, sebelum penggerebekan dilakukan, dirinya memang kerap menerima keluhan warga yang resah dengan aktivitas kedua pasangan selingkuh ini.
“Sudah banyak laporan dari warga soal mereka yang kerap berdua-duaan dalam rumah. Pintu tertutup, motor di
masukan ke dalam rumah. Kalau keluar pakai mobil, sehingga tidak ada yang kenal wajah si pria,” ulas Suparman.
Setelah menerima laporan warga itulah, Suparman mencoba memastikan dengan mengecek rumah milik Yosef tersebut. Suparman pun sempat melihat keduanya dalam rumah itu.
“Perbuatan ini jelas meresahkan. Apalagi tidak jauh dari rumah itu terdapat rumah ibadah. Karena meresahkan inilah, saya berkoordinasi dengan POM untuk melakukan penggerebakan. Tanggal 7 Januari lalu berlangsunglah penggerebekan. Dan benar saja pasangan di luar nikah itu ditemukan dalam rumah. Si pria itu memang anggota TNI dan saat itu langsung diamankan anggota POM,” katanya.
Kepala Peneranga Kodam XII Tanjungpura, Kolonel Tri Rana Subekti mengatakan, pihaknya belum mengetahui kejadian ini. “Saya belum tahu kasus itu benar atau tidak. Tentu saya harus tanyakan ke POM,” katanya dikonfirmasi via telepon, Sabtu sore. (oxa/zrn)