Terlalu Jauhnya Disparitas Harga Subsidi dan Nonsubsidi Memang Menjadi Masalah

Heri Amiruddin

equator.co.id – PONTIANAK. Ketua Panitia Musawarah Cabang (Muscab) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Pontianak Heri Amiruddin, menyambut baik dorongan Gubernur Kalbar.

“Saya rasa bagus itu. Ide dari Pak Gubernur nanti akan kita masukkan nanti didalam pembahasan kita di sidang-sidang komisi, terutama disparitas harga. Saya pikir itu ide cemerlang,” katanya.

Selama ini disparitas harga yang terlalu jauh memang menjadikan masalah. Misalnya saja BBM jenis solar. Setiap SPBU antrean panjang.

“Solusi dari Pak Gubernur mengatakan, subsidi dinaikkan, dan non subsidi diturunkan sehingga disparitas harga tidak terlalu jauh. Dan mengurangi spekulan,” terangnya.

Heri memastikan saran Gubernur Kalbar tersebut akan dibahas dalam rapat komisi dalam agenda Muscab hari ini.

“Hasil sidang Komisi dari rencana pak Gubernur itu, nanti akan kita sampaikan ke tingkat yang lebih tinggi. Sampai ke tingkat pusat,” ungkapnya.

Selain sidang Komisi, agenda inti pada Muscab akan memilih ketua dan pengurus baru Hiswana Migas untuk periode 2019-2023,

Heri menilai, PR ketua Hiswana ke depan, masih mengenai BBM dan Gas bersubsidi. Bagaimana meminimalisir adanya gejolak dan kelangkaan baik BBM hingga gas.

“Selama ini Hiswana pun telah berperan. Jika ada gejolak kita perkecil dengan berkoordinasi dengan Pertamina mencari solusiny. Kalau perlu kita turun, melakukan operasi pasar kita operasi pasar. Selain itu mengeluarkan cadangan yang ada di pertamina untuk mengatasi kelangkaan,” pungkasnya. (and)