eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Ratusan atlet dengan seragam tim masing-masing memenuhi gedung olahraga (GOR) Pangsuma Pontianak, Selasa (17/7). Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalbar Tahun 2018 dibuka.
Pagelaran itu dibuka dengan meriah. Para kontingen dari masing-masing kabupaten/kota berbaris rapi dan berjalan beriringan dengan anggota Paskibra memimpin.
“Sesuai dengan amanat undang-undang pemerintah daerah merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah sebagai integral pembagunan manusia daerah,” kata Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Sugeng Hariyadi dalam sambutan yang dibacakannya secara lantang.
Dikatakannya, event tahunan ini sekaligus sebagai ajang seleksi atlet untuk mewakili kontingen Kalbar pada ajang wilayah II 2018 yang akan diselenggarakan di Jawa Barat. Selain itu juga sebagai sarana evaluasi terhadap pelaksanaan pembinaan olahraga pelajar daerah, sekaligus sebagai media memelihara kesatuan dikalangan pelajar.
“Tahun ini hanya diikuti oleh 13 kabupaten/kota. Melawi tidak mengirim utusan dikarenakan proses pencairan keuangan yang tidak bisa diselesaikan. Kemudian untuk kota Singkawang hanya mengirim atlet untuk dua mata lomba saja,” beber Sugeng.
Pagelaran Popda ini dilaksanakan 16 hingga 21 Juli 2018. Ada 8 cabang olahraga yang akan dilombakan. Diantaranya sepak bola, basket, pencak silat, tenis meja, sepak takraw, bulu tangkis, tenis lapangan, dan bola voli. Dengan jumlah peserta sebanyak 1.041 orang. Terdiri dari 812 atlet, 143 pelatih dan 74 official utusan kabupaten/kota.
Semarak pembukaan pagelaran akbar ini juga dihadiri oleh Penjabat Gubernur Kalbar didampingi oleh Kapolda Kalbar serta Forkompinda. PJ Gubernur Kalbar Dodi Riyadmadji berharap tahun depan seluruh kabupaten/kota dapat berpartisipasi dalam agenda Popda ini. Karena menurutnya, Popda bukan sekedar ajang untuk pencapaian dan mencetak prestasi. Tapi cikal bakal menciptakan kesatuan bangsa. “Kemampuan datang dari semangat yang gigih. Dan semangat ayo berolahraga terus digaungkan sampai ke pelosok negeri,” tuturnya.
Ia pun mengajak para atlet untuk mengubah mindset bertanding hanya untuk mencari pengalaman menjadi semangat untuk meraih juara. Dodi pun menilai dengan budaya olahraga yang baik maka dengan sendirinya akan melahirkan prestasi olahraga yang baik.
Dodi mengatakan, penghargaan akademik untuk diberikan kepada atlet berprestasi tidak hanya identik dalam bentuk uang atau materi. Akan tetapi dirinya merasa lebih baik diberikan dalam bentuk beasiswa.
“Popda harus dilakukan dalam asas kejujuran sehingga yang terbaik adalah menjadi duta. Saya pesankan kepada para atlet untuk memanfaatkan Popda ini dalam meningkatkan wawasan karena dalam olahraga terdapat kesehatan dan perjuangan,” tandas Dodi.
Salah seorang peserta kontingen Pontianak, Yapi menuturkan dirinya mengikuti cabang olahraga bola voli. Kontingen ini merupakan gabungan dari beberapa SMA di kota Pontianak. “Kami optimis menang,” ujarnya.
Diakui dia dibutuhkan waktu latihan satu bulan lebih untuk mengikuti Popda ini. Dari segi grafis, lawan terberat mereka adalah Kabupaten Sintang. “Kami akan kalahkan Sintang tahun ini,” pungkas Yapi.
Laporan: Rizka Nanda
Editor: Arman Hairiadi