eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kasus vandalisme di fasilitas umum (Fasum) di Kota Pontianak sudah ditangani kepolisian. Berdasarkan rekaman Closed Circuit Television (CCTV), pelakunya diduga tiga orang.
“Sudah ditangani kepolisian dan kini tinggal menunggu hasil saja,” ujar Plt Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat ditemui awak media dalam kegiatan pemasangan tiang pertama renovasi Mapolresta Pontianak, Rabu (10/10).
Pemkot Pontianak tengah berbenah untuk menghapus coretan yang masih menghiasi beberapa Fasum. Selain di Taman Digulis dan Taman Ayani, ia mendapat informasi vandalisme ini juga terjadi pada Pos Polisi di Jalan Diponegoro, gerbang Untan serta plang kantor Gubernur. “Lalu mengenai informasi bahwa terjadi juga di SMP Negeri 1, kami akan terus cek,” jelasnya.
Pelaku harus mendapat tindakan tegas. Karena tindakan mereka sudah sangat merusak.
“Kalau kita lihat bentuk coretannya, kita bisa lihat ini sebenarnya protes kepada pemerintah dan juga IMF. Namun hal ini sudah sangat merusak sehingga perlu adanya penerapan hukum,” harapnya.
“Pelaku pun bukan pula anggota komunitas mural atau anak-anak punk, sehingga sangat terasa nilai-nilai protesnya,” timpal Edi.
Wali Kota Pontianak terpilih ini berharap kepolisian dapat mengusut motif pelaku. Dia juga berharap kasus serupa tidak terjadi di kemudian hari. “Usut motifnya dan tindak tegas, agar tidak terulang di hari yang lain,” tegas Edi.
Kapolresta Pontianak AKBP Wawan Kristyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penyelidikan untuk mengungkap pelaku vandalisme ini. Untuk mengidentifikasi pelaku, kepolisian mengambil CCTV di sekitar aksi vandalisme. Baik CCTV milik instansi pemerintah maupun warga. “Bila dilihat dari jumlah, kemungkinan ada tiga orang,” jelasnya.
Namun kata Wawan, pelaku masih samar. Apakah pelajar atau orang dewasa. Termasuk motif pelaku, masih didalami kepolisian.
“Masih kita dalami. Mengenai titik-titik yang menjadi lokasi vandalisme, kami menemukan lima titik baik di dalam kota mau pun sekitar Untan,” ujarnya.
Menurut identifikasi sementara, pelaku diperkirakan orang yang sama. “Bila melihat rekaman kamera pengawas, pelaku orang yang sama,” ungkapnya.
Begitu pula dengan ancaman hukuman, Wawan belum bisa membeberkannya. Sebab mengenai pasal yang akan dikenakan perlu lebih mendalami kasus ini lagi.
Diberitakan sebelumnya, vandalisme mengotori beberapa Fasum di Kota Pontianak. Vandalisme berisi tulisan yang mengecam pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali. Kecaman itu pun berisi kata-kata kasar di saat pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali sedang berlangsung.
Laporan: Bangun Subekti
Editor: Arman Hairiadi