Tengkorak Manusia Hebohkan Warga Semadin Lengkong

IDENTIFIKASI. Warga bersama Polisi mengidentifikasi kerangka manusia yang ditemukan di Dusun Lengkong Desa Semadin Lengkong, kemarin. --- Gofarudin for Rakyat Kalbar///

eQuator.co.id – MELAWI-RK. Warga Desa Semadin Lengkong, Kecamatan Nanga Pinoh dihebohkan dengan penemuan kerangka dan tengkorak diduga manusia di kebun karet Pensius Aki.

Kepala Desa Semadin Lengkong, Sujeng mengatakan, penemuan tersebut pada Sabtu (15/1) sekitar pukul 14.30 WIB. Kemudian pihaknya menginformasikannya Polsek Nanga Pinoh

Unit identifikasi Sat Reskrim pun berangkat menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengambil tindakan, di antaranya mencatat identitas saksi-saksi, mendokumentasikan kerangka dan berkoordinasi dengan pihak RSUD Melawi.

Kerangka tersebut kali pertama ditemukan dua warga Desa Semadin Lengkong yang berburu di kebun karet Pensius Aki, Komarudin alias Komar (22) dan Edi Sumbawan alias Cikung (31).

Awalnya Komar melihat jam tangan merek Tajima warna hitam di antara tumpukan daun kering. Ketika hendak diambil, ternyata menempel di tulang kira-kira sebesar jempol, dengan panjang sekitar 20 centimeter.

Mendapati hal itu, Komar pun mengajak Cikung pulang dan menceritakannya kepada Nardi dan Edi alias Naga. Bahkan rekannya juga diajak untuk melihat kerangka tersebut.

Keesokan harinya, mereka kembali TKP penemuan kerangka. Mereka mengumpulkan tulang belulang yang berserakan, sampai Jumat.

Setelah semua terkumpul dan diyakini temuan itu kerangka manusia, mereka pun melapor ke Kades Semadin Lengkong dan diteruskan ke Polsek Nanga Pinoh.

Kapolsek Nanga Pinoh, Iptu M Sembiring saat dikonfirmasi, Senin (21/1) mengatakan penemuan tersebut ditangani Sat reskrim Polres Melawi. “Yang jelas kami tidak ada memeriksa saksi. Kalau ke TKP ada. Belum dipastikam apakah tengkorak manusia atau bukan. Itu kewenangan pihak identifikasi untuk menjelaskannya,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Melawi, AKP Samsul Bakrie saat dikonfirmasi juga menyatakan bahwa kasus tersebut ditangani pihak Polsek. Ia mengatakan, kuat dugaan temuan itu memang kerangka manusia.

Namun, kata Samsul mengatakan, masyarakat sekitar juga tidak ada yang merasa kehilangan keluarganya. “Itu kemungkinan sudah lama meninggalnya, sekitar 1,5 tahun,” ujarnya.

Saat ini aparat kepolisian masih mengumpulkan informasi dari masyarakat sekitar, apakah ada yang pernah kehilangan keluarganya.

“Kita juga lagi mencari informasi apakah di sekitar TKP penemuan ada kuburan apa tidak, takutnya tengkorak itu berasal dari kuburan yang karena terkena banjir sehingga tengkorak dan tulang belulangnya ikut terbawa arus air,” pungkasnya.

 

Reporter: Dedi Irawan

Redaktur: Andry Soe