“Dugaan mengarahkan pasien agar berobat ke klinik pribadi dokter sedang kita kumpulkan informasinya. Kita kaji dan inventarisir. Juga mapping sumber daya manusia terkait adanya relawan. Peningkatan pelayanan juga dilakukan dengan membangun gedung enam lantai di eks terminal”
Direktur RSUD dr Soedarso, Yuliastuti Saripawan
eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Praktik ‘nakal’ oknum dokter spesialis di RSUD dr Soedarso terus ditelusuri. Diduga pasien sengaja diarahkan agar berobat di klinik pribadi milik oknum dokter.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso, Yuliastuti Saripawan mengatakan, ia sedang mengumpulkan informasi untuk mendalami kasus tersebut. “Itu sedang kita kaji dan inventarisir,” katanya diwawancarai usai mengikuti acara Pelantikan Sekda Kalbar di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (21/6).
Kemudian, informasi adanya tenaga medis relawan yang diperbantukan di RSUD Soedarso, Saripawan juga mengakui adanya relawan tersebut. “Saat ini tenaga relawan di Soedarso memang ada. Jumlahnya sekitar 100 lebih,” ungkapnya.
Tenaga relawan itu kata dia, tugasnya bervariasi. Bahkan, ada tenaga relawan keperawatan yang juga diperbantukan. Mereka tidak diberikan honor tetap. “Ngak-ngak (digaji, red) ya. Namanya juga relawan, seperti itu. Sukarela. Kami sekarang sedang mengkaji dan melakukan mapping untuk melihat sumber daya manusia yang ada di RSUD Soedarso,” katanya.
Mantan Direktur RSUD Kota Pontianak itu menegaskan, dibawah kepemimpinannya, dia berkomitmen melakukan perubahan di RSUD Soedarso. Terutama dari sisi pelayanan. “Insya Allah dalam waktu berjalan, kita akan selalu koordinasi dengan teman-teman di lapangan. Intinya, kami dengan tim di Soedarso, ingin mengubah pelayanan. Seperti keinginan pak Gub (Gubernur, red),” imbuhnya.
Pembenahan RSUD Soedarso menjadi fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dibawah kepemimpinan Sutarmijdi sebagai Gubernur. Pembenahan tidak hanya dilakukan dari sisi pelayanan. Namun, infrastruktur gedung RSUD juga akan dilakukan pengembangan. Supaya tampilannya representatif. Tidak kumuh. Agustus ini, pembangunan tahap pertama enam lantai gedung baru akan dimulai. Proyek tersebut langsung ditangani Dinas Pekerjaan Umum Kalbar.
Saat ini, kata Saripawan, lahan untuk pembangunan enam lantai gedung baru sedang disiapkan. “Jadi sudah mulai istilahnya untuk pembebasan lahan di eks terminal,” jelasnya. “Sebab disitu masih ada beberapa bangunan. Maka kita lakukan koordinasi dengan Bagian Aset untuk melakukan penghapusan. RSUD Soedarso hanya menyediakan lahan,” pungkasnya.
Sebelumnya seperti pernah diberitakan, praktik ‘nakal’ oknum dokter spesialis di RSUD Soedarso duduga sengaja mengarahkan pasien agar berobat ke klinik pribadi. Diungkapkan Gubernur Kalbar, Sutarmidji modus praktik ‘nakal’ itu diawali dengan alasan tidak tersedianya peralatan medis di RSUD Soedarso. Dengan demikian, pasien diarahkan agar berobat ke klinik pribadi. “Saya dapat informasi. Dokter-dokter spesialis muda minta alat. Yang senior bilang, alat di Soedarso tidak usah beli. Kalau mau alat itu, di tempat praktik saja. Dibeli di kilinik dia. Itu kan tidak benar,” bebernya, belum lama ini.
Jadi, berdasarkan informasi itu, kata Midji, ada indikasi kekurangan peralatan medis di RSUD dr Soedarso sengaja dilakukan. Agar pasien bisa diarahkan untuk berobat di klinik, dengan dalih alat kesehatan di RSUD dr Soedarso tidak tersedia. “Padahal, alat itu kalau dibeli tidak terlalu mahal. Sengaja tidak disediakan. Ketika diperlukan, maka diarahkan ke klinik. Saya akan tegas saja. Pokoknya rumahnya dokter spesialis yang utama itu di RSUD Soedarso. Bukan di klinik. Klinik belakangan,” tegasnya.
Menurutnya, kondisi pelayanan buruk itu terjadi akibat sistem manajemen rumah sakit yang rusak. “Doketernya kemane, pegawainya kemane,” ujarnya.
Yang paling parah, ungkap Midji, adalah yang melayani pasien merupakan tenaga relawan. Yang digaji Rp350 ribu hingga Rp500 ribu perbulan oleh rumah sakit. “Nah, bagaimane dia bisa melayani dengan baik. Gak mungkin. Relawan ini ratusan untuk menggantikan dokter yang mengurus klinik. Dose mereke tu. Saya minta ini benahi lah,” pesannya.
Midji memastikan, seluruh tenaga administrasi di RSUD dr Soedarso akan dirombak menyeluruh. Ia pun mengancam akan menindak tegas oknum-oknum yang telah melakukan penyimpangan. “Kalau ada penyimpangan apa, saya langsung tindak. Jangan sampai praktik pengadaan disana ujung-ujung ditanggung pasien,” pungkasnya.
Laporan: Abdul Halikurrahman
Editor: Yuni Kurniyanto