-ads-
Home Rakyat Kalbar Kayong Utara Telur Kosong, Harga Ayam Meroket

Telur Kosong, Harga Ayam Meroket

Pedagang Ayam. Tingginya harga ayam, sehingga membuat pedagang ayam di Sukadana minim penghasilan. Warga for Rakyat Kalbar
Pedagang Ayam. Tingginya harga ayam, sehingga membuat pedagang ayam di Sukadana minim penghasilan. Warga for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Sukadana-RK. Setakat ini stok barang kebutuhan pokok di Sukadana pasca lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah masih belum stabil. Bahkan harga ayam potong per kilogram mencapai Rp42 ribu dan stok telur kosong, Sabtu (23/6).

Seorang pedagang di Sukadana, Desi menyebutkan bahwa hingga kini kondisi stok kebutuhan pokok masih belum stabil di Sukadana. “Telur sudah 3 hari ini kosong dan harga terakhir per butir mencapai Rp2 ribu,” ujar Desi.

Menurutnya, sejauh ini untuk Sukadana, pasokan kebutuhan pokok selain dari Kota Pontianak biasa dipasok dari Kabupaten Ketapang dan sebagian dipasok dari Provinsi Kalimantan Tengah.

-ads-

Pasca lebaran banyak pedagang yang biasa membawa pasokan telur dan ayam dari luar Kayong Utara belum melakukan aktivitas secara normal, sehingga stok kebutuhan akan barang terus menipis. “Sudah keliling ke beberapa agen telur, semua kosong,” keluhnya.

Sementara itu, pedagang ayam potong di Pasar Sukadana, Karim menjelaskan, dirinya sudah beberapa hari tidak berani menjual ayam potong, karena harga ayam dari agen dan kandang sudah tinggi. Bahkan, tingginya harga ayam potong dari agen sudah diatas Rp35 ribu per kilogram. “Hal ini dipicu keterlambatan masa panen ayam dari beberapa produsen ayam di Sukadana,” tuturnya.

Selain jumlah peternak ayam yang memproduksi ayam kebutuhan di Kayong Utara masih sangat sedikit, Karim menambahkan, kondisi semakin diperparah dengan tidak adanya pedagang yang memasok ayam dari daerah lain. Serta tingginya kebutuhan ayam saat sebelum lebaran dan pasca lebaran, sehingga membuat stok ayam tidak sebanding dengan kebutuhan ayam.

“Harga ditingkat pengecer antara Rp40 ribu sampai 42 ribu per kilogram. Itu pun jarang ada ayamnya,” ungkapnya.

Jika pun menjual ayam, Karim tak berani menjual dalam jumlah besar. Karena dengan harga yang cukup tinggi pembeli cenderung membeli ikan laut atau mengurangi jumlah pembelian ayam.

“Belum tahu sampai kapan harga ayam tinggi seperti ini. Tapi, kalau kandang mulai panen lagi dan ada pasokan dari luar mungkin harga akan kembali turun,” jelasnya.

Sekadar diketahui bahwa di Sukadana harga telur ayam pada saat bulan puasa hanya berkisar antara Rp1500 sampai Rp1700 per butir. Sementara daging ayam potong berkisar Rp30.000 sampai Rp32.000 per kilogram.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Peternakan dan Kesehatan Hewan Kayong Utara, drh Ludi Nurmala membenarkan adanya keterlambatan pasokan daging ayam dan telur ayam yang dipasarkan. Yang disertai tingginya daya beli masyarakat pada sebelum dan setelah lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah.

“Harga ayam tinggi dikarenakan stok ayam besar kurang di Sukadana. Peternak sedikit memasukan bibit, karena harga bibit sangat mahal dan sangat sulit mendapatkannya,” ujar Ludi Nurmala.

Menurutnya, kondisi sulitnya pasokan bibit membuat banyak peternak ayam enggan membeli dalam jumlah besar, sehingga berdampak terhadap penurunan volume produksi. “Sampai lepas lebaran harga bibit  ayam masih mahal, sehingga stok ayam setelah lebaran kurang,” imbuhnya. (lud)

Exit mobile version