Tekstur Tanah Riam Berasap Mendukung

SURVEI LAHAN BANDARA. Dirjen Hubud Kemenhub, Agus Santoso, naik motor meninjau lahan yang dicanangkan Pemkab Ketapang di Tempurukan sebagai pengalihan Bandara Rahadi Oesman yang berada di kawasan kota Ketapang, Sabtu (18/3). Tempurukan hanya satu dari beberapa lokasi yang dia survei. Kamiriluddin-Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, memang belum mengiyakan didirikannya Bandara Kayong Utara. Namun, peluang Negeri Bertuah (julukan Kayong Utara) memiliki Bandara Internasional terbuka lebar.

Bagaimana tidak, Bupati Kayong Utara Hildi Hamid telah menyiapkan lahan di wilayahnya untuk Bandara. Tepatnya di Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana, yang terletak persis di pinggir jalan nasional Nanga Tayap-Siduk.

“Kita sejak lama telah mengusulkan Bandara di Rantau Panjang. Mengingat gambut yang tebal, maka Kemenhub berpikir ulang untuk merestui Bandara di lokasi itu karena memakan anggaran yang tidak sedikit,” ungkap Hildi di Sukadana, Sabtu (18/3).

Nah, untuk lahan di Riam Berasap Jaya, ia optimis akan direstui Kemenhub mengingat kondisi tanah pematang dan tidak bergambut. “Juga lahannya luas,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Riam Berasap Jaya, Sy. Iskandar mengakui kalau lahan di sekitar rencana Bandara dibangun sebagian besar sudah berstatus hak milik. “Namun, sebagai masyarakat, kami sangat mendukung niat baik pemerintah yang menunjuk desa kami untuk dijadikan Bandara. Jika ini terwujud, sebagai warga setempat kami sangat bangga,” terangnya.

 

Laporan: Kamiriluddin

Editor: Mohamad iQbaL