Teknik Untan Gelar Seminar Khusus Bahas MEA

Wandi

eQuator – Pontianak-RK. Pemerintah Provinsi Kalbar disebut-sebut tidak bekerja maksimal memberikan pemahaman serta edukasi ihwal program Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku pada tahun depan.

Karena lemahnya kinerja pemerintah, sejumlah mahasiswa/mahasiswi dari Fakultas Teknik Untan yang tergabung dalam Humanity Night Project bakal mengadakan seminar khusus membahas MEA.

“Seminar itu membahas tentang MEA. Di dalam forum itu akan dijelaskan bagaimana cara menghadapi pasar bebas pada tahun depan,” ujar Ketua Panitia Humanity Night Project, Wandi, kemarin.

Jika tak ada aral melintang, rencananya Humanity Night Project akan menghadirkan ratusan peserta dari seluruh sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) se-Kota Pontianak.

“Siswa/siswi dan guru-guru dari sekolah negeri maupun swasta diagendakan hadir,” jelas Wandi.

Kaum cerdik pandai juga akan menghadirkan narasumber berkompeten dalam seminar tersebut. Diantaranya, pemateri-pemateri yang ahli dibidangnya. Seperti dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Dosen Fakultas Teknik, Founder Pountenesia serta sejumlah stakeholder lainnya. Mereka dijadwalkan akan mengisi rangkaian acara.

“Kami akan memberikan tips-tips dan cara kerja di era MEA. Supaya masyarakat khususnya di daerah Kalbar tahu bagaimana cara untuk bersaing di kancah ASEAN,” ulas mahasiswa Semester I ini.

Menurut Wandi, di penghujung 2015, orang-orang dari beberapa negara di belahan benua Asia sudah mulai masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, dia berpendapat, MEA penting untuk diketahui masyarakat luas.

“Pemerintah kurang menyosialisasikan era pasar bebas di zaman mendatang. Bahkan, pemerintah pusat sendiri mengakui bahwa kita kalah dari Filipina dan sejumlah negara Asia lainnya,” kritiknya.

Wandi menyesalkan, sikap Pemerintah Provinsi Kalbar yang berleha-leha dan seolah-olah menganggap enteng era MEA. Padahal, beberapa negara yang tergabung dalam ASEAN sudah start duluan.

“Mereka sudah gencar-gencarnya menyosialisasikan MEA, sedangkan kita masih lemah. Makanya penting mengetahui makna dari MEA. Supaya ke depan masyarakat tahu apa yang harus dilakukan dalam pasar bebas ini,” paparnya.

Banyak yang akan dibahas dalam seminar tersebut. Salah satu agenda yang menarik adalah ulasan maupun tips menghadapi pasar bebas. “Kita harus berinovasi dan kreatif serta lebih berkreatifitas supaya bisa bersaing,” seru Wandi sambil tersenyum lebar. (dsk)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.