eQuator.co.id – KUBU RAYA-RK. Panitia Penyelenggara Peringatan HUT ke-12 Kabupaten Kubu Raya menggelar Lomba Tari Harmoni Kubu Raya dan Joget Pesona Kubu Raya, di panggung utama Halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Senin (8/7) pagi.
Ketua Panitia Lomba Tari Harmoni Kubu Raya dan Joget Pesona Kubu Raya, Cicilia Tri Agustina menuturkan, lomba ini merupakan salah satu upaya untuk membuat ciri khas Kabupaten Kubu Raya di sektor seni budaya, sehingga bisa menjadi salah satu ikon Kabupaten Kubu Raya.
“Maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan ini, untuk mengembangkan seni budaya Kabupaten Kubu Raya termasuk sektor ekonomi kreatif dan menciptakan ciri khas Kabupaten Kubu Raya,” ujar Cicilia saat menyampaikan laporan panitia.
Cicilia memaparkan, peserta lomba Tari Harmoni Kubu Raya dan Joget Pesona Kubu Raya seluruhnya berjumlah sekitar 90 tim, yang terdiri dari peserta lomba Tari Harmoni Kubu Raya berjumlah 35 tim, dan peserta lomba Joget Pesona Kubu Raya berjumlah 55 tim.
“Peserta ini berasal dari OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, BUM, BUM, Organisasi Masyarakat, pelajar dan umum,” terang Cicilia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kubu Raya, Yusran Anizam mewakili Bupati Kubu Raya menyampaikan, Lomba Tari Harmoni dan Joget Pesona Kubu Raya ini memberi arti dan nilai penting dalam upaya bersama membangun ikon Kubu Raya, khususnya ikon seni dan budaya Kubu Raya.
“Saya berharap tari dan joget ini bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat Kubu Raya dan masyarakat luar Kubu Raya,” kata Yusran.
Yusran mengatakan, upaya pengembangan industri pariwisata memerlukan dukungan dari sejumlah program lintas sektoral, yang pelaksanaannya harus dikoordinasikan dengan ketat dan sistematis. Suatu daerah dapat dikembangkan menjadi tujuan wisata bila daerah tersebut memiliki objek wisata alam, wisata buatan, wisata kuliner, wisata budaya dan lainnya.
“Kabupaten Kubu Raya adalah kabupaten yang masyarakatnya terdiri dari berbagai suku yang ada di Indonesia. Ada enam etnis besar di Kubu Raya yang memiliki keberagaman seni dan budaya, yang perlukita lestarikan agar tidak punah atau tergerus oleh kebudayaan asing,” terangnya.
Setiap etnis di Kubu Raya, lanjut Yusran memiliki budaya yang berbeda, baik kesenian, adat istiadat maupun situs peninggalan bersejarah yang bernilai penting, sehingga bisa menjadi daya tarik wisata, khususnya wisata budaya.
Melalui lomba Tari Harmoni dan Joget Pesona Kubu Raya, diharapkan dapat terus meningkatkan rasa cinta terhadap seni dan budaya sendiri dalam rangka mempertahankan dan melestarikan seni budaya daerah.
Selain itu, diharapkan masyarakat dapat mencintai produk lokal, sebagai warisan budaya yang wajib dilestarikan. “Setidaknya mulailah menggunakan produk lokal dalam kehidupan sehari,” katanya.
Masyarakat juga diharapkan meningkatkan kreatifitas dan inovasi bagi perkembangan pariwisata dan kebudayaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kedepan, jadikan diri kita sebagi pelaku seni budaya yang arif dengan mengedepankan budaya asli daerah, kearifan lokal dan berwawasan lingkungan,” pungkasnya.(sul)