Tangkap Cukong PETI Pembeli Emas, Pengedar Mercury

⁠⁠Aktivitas PETI di Taisan (Gudang Garam) Desa Goa Boma Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang. Narasumber for RK

eQuator.co.idBENGKAYANG. Mafia emas yang mengelola PETI dengan alat berat, diduga punya penampung skala besar baik untuk pasar Jakarta maupun ekspor. Juga didukung pemasok ilegal air raksa yang mencemari air baku.

“Kecamatan Bengkayang, Samalantan, Monterado, Sungai Raya dan Capkala dikuasai secara Illegal oleh oknum tertentu. Marak aktivitas PETI  jelas berdampak negatif pada lingkungan.  Hasilnya hanya memperkaya cukong cukong emas illegal,” ungkap Hendra Liu, Hendra aktivis pemerhati lingkungan kepada eQuator.co.id Minggu (5/3).

Hendra mencemaskan para cukong telah merusak lingkungan dengan alat berat seperri exavator, jexz, pompa Dongfeng skala besar.

Karena itu aparat jangan main mata dengan para cukong, penampung emas PETI dan pemasok merkuri sehingga aktivitas penambangan liar sulit dihentikan.

“Bengkayang daerah yang patut dibanggakan baik SDM maupun SDA-nya. Tapi kawasan penghasil emas selama ini dikeruk cukong ilegal, pemerintah dan masyarakat menanggung dampak buruk lingkungan,” ujar Hendra Liu.

Anehnya, walaupun terus ditertibkan tapi pelakunya susah disentuh pihak berwajib bahkan berlanjut puluhan tahun.

“Sudah banyak jatuh korban longsor, belasan orang tertimbun, namun para cukong dan pelaku tak peduli nyawa orang,” ujar Hendra yang warga Sungai Raya itu.

Ia berharap aparat tidak setengah hati menertibkan PETI, penjual mercuri, penampung emas dan cukong besarnya. “Jadi sebaiknya tangkap para pembeli emas illegal dan juga penjual mercury,” tegas Hendra.

Ia sudah melihat kerusakan lingkungan terutama sungai dan kawasan yang berubah jadi lahan gersang. Air tak bisa digunakan sebagai air minum. Belum lagi rusaknya biota sungai dan ancaman mercury maupun minamata.

“Namun disayangkan sampai saat ini tindakan aparat penegak hukum dan lembaga terkait terkesan tindakan ilegal itu dilindungi,” keluh Juanda, warga Capkala.

Bahkan, kegiatan ilegal kian meningkat dengan penggunaan alat berat dalam kegiatan PETI.

“Sejauh pengamatan kita seperti di Desa Tirta Kencana yang dekat dengan jantung Bengkayang, kok masih nekat dilakukan. Begitu juga PETI di Taisan (Gudang Garam) Desa Goa Boma. Ada apa?” ujar Juanda.

Atas keprihatinan maraknya aktivitas PETI, warga minta aparat berani menertibkan PETI. “Dan menangkap cukongnya, cukong penampung emas dan penjual mercuri, agar tercipta kepastian hukum di Bumi Sebalo yang kita cintai,” tutup Juanda (Kur)