eQuator.co.id – Singkawang-RK. Akibat jebolnya tanggul irigasi di Sungai Pinang atau Suhapi, perbatasan Kecamatan Singkawang Utara dengan Timur, 24 rumah berisikan 107 Kepala Keluarga (KK) di Semelagi Kecil, dihantam banjir setinggi lutut orang dewasa sejak Minggu (22/5).
“Tanggul itu jaraknya sekitar enam kilometer dari pintu air di Semelagi Kecil atau IPA Semelagi,” ungkap Kusnadi, Lurah Semelagi Kecil, Kecamatan Singkawang Utara ketika menerima bantuan mi instan dari Anggota DPRD Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, Rabu (25/5) sore.
Kendati tanggul yang jebol itu jaraknya sekitar 6 Kilometer, namun rembesan airnya sampai pemukiman warga. Selain setinggi lutut orang dewasa, di beberapa titik ketinggian airnya mencapai pinggang orang dewasa.
Kendati demikian, ungkap dia, hingga kini belum ada warga yang mengungsi. Mereka memilih tetap bertahan di rumah masing-masing. “Tapi kita sudah berkoordinasi dengan BPBD Singkawang. Apabila kondisi air pasangnya meningkat, maka warga akan dievakuasi di tempat yang aman,” kata Kusnadi.
Sementara itu, salah seorang warga yang rumahnya terendam, Atmah, 52, mengaku sudah empat hari rumahnya digenangi air setinggi lutut orang dewasa. “Kami tidur di atas parak (loteng, red) agar tidak terkena banjir. Tidur tidak begitu nyenyak. Sedangkan untuk memasak menggunakan Magic Jar, untung saja listriknya tidak padam,” paparnya.
Lain lagi ceritanya dengan warga lainnya, Canang, 50. Air pasang di daerahnya mulai naik sejak dua pekan lalu. Tetapi saat itu, air hanya sampai di halaman rumah. “Tetapi sejak tanggul jebol Minggu lalu, air semakin tinggi. Sudah masuk ke badan jalan,” katanya.
Menurut Canang, jarak tanggul dengan pemukiman warga cukup jauh. Kalau berjalan kaki sekitar satu jam. Apalagi medannya sangat sulit. “Tanggul itu jebol lantaran abrasi di bawahnya. Memang usia tanggul sudah cukup tua,” ungkapnya.
Sementara Anggota DPRD Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie yang ditemui usai memberikan bantuan kepada warga, berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.
“Kasihan juga warga yang terkena banjir. Di mana mereka akan tidur, tentu tidak tenang dan nyaman. Mudah-mudahan bantuan yang saya berikan ini dapat sedikit membantu mereka,” harap Tjhai Chui Mie.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Singkawang, Burhanuddin mengaku siap siaga untuk evakuasi bila banjir semakin tinggi.
“Sementara ini belum terlalu signifikan kenaikan airnya. Kita tetap memantau kondisi banjir. BPBD saat ini memberikan bantuan alakadarnya dulu. Namun apabila banjirnya meningkat, maka bantuan akan ditingkatkan,” janji Burhanuddin.
Personel BPBD Singkawang sudah standby menggunakan perahu karet. Siap bergerak bila dibutuhkan. “Perahu karet itu akan digunakan untuk mengevakuasi warga, bila banjir semakin besar,” kata Burhanuddin.
Ditambahkan, Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana, BPBD Singkawang, Jayadi HR, untuk mencapai lokasi tanggul jebol, tidak bisa melalui jalur darat, harus menggunakan speedboat. “Pak Walikota dan Dinas PU juga sudah meninjau lokasi kemarin sore,” ujarnya.
Laporan: Suhendra
Editor: Mordiadi