eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Perayaan Capgome 2019 di Kota Pontianak dipastikan meriah dari tahun sebelumnya. Sejumlah tamu baik mancanegara dan nasional dipastikan hadir. Ditargetkan menyedot 30 hingga 40 ribu pengunjung.
“Kalau tamu saya lihat dari negara tetangga pasti ada, seperti Singapura. Kemudian dari dalam negeri, Jakarta akan banyak sekali,” terang Ketua Panitia Capgome Kota Pontianak, Tjie Sen kepada Rakyat Kalbar, Minggu (10/2).
Saat ini pihaknya sedang melakukan sejumlah persiapan-persiapan. Segala sesuatunya hampir rampung dan dipastikan selesai sebelum pelaksanaan nantinya.
“Persiapan kita sudah 80 persen, tinggal memasang lampion hingga selesai seperti di Jalan Gajahmada dan Tanjungpura untuk pintu gerbang,” jelasnya.
Tjie Sen membeberkan, hari ini (kemarin, Red) panitia bangun stan kuliner serta pemasangan kue keranjang dan Pohon Mehwa di Jalan Deponogoro. “Pohon Mehwa dan Kue Keranjang ini merupakan hal yang baru dalam perayaan Capgome tahun ini,” tuturnya.
Agenda lain, acara pembukaan pada 14 Februari. Kemudian tanggal 17 ritual naga buka mata pukul 07.00 WIB hingga selesai di Jalan Diponogoro. Dilanjutkan tanggal 19 pawai naga dan barongsai yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.
Akan ada sekitar 26 naga dan 42 barongsai yang tampil. Start atraksi di Jalan Diponogoro. Melewati Jalan Gajahmada. Finish di Jalan Budi Karya.
Kemudian malamnya pukul 19.30 WIB, ada atrkasi naga berkilau di Jalan Sisingamaharaja, Pattimura, Gajahmada dan finish di Jalan Budi Karya. Tanggal 20 Februari naga tutup mata di Jalan Diponogoro sekitar pukul 15.00 WIB. “Lalu naga ke Sungai Raya untuk pembakarannya,” jelasnya.
Komunitas Budaya Tionghoa Kota Pontianak sebagai penyelenggara Capgome 2019 berharap mendapat dukungan seluruh lapisan masyarakat. Kota Pontianak khususnya. Agar selama pelaksanaan perayaan Capgome ini dapat berjalan aman, tertib dan lancar.
“Target kita supaya masyarakat Kota Pontianak lebih dewasa, toleran dalam setiap ada agenda-agenda budaya termasuk masyarakat Tionghoa,” harap Tjie Sen.
Terpisah, Kasat Lantas Polresta Pontianak Kompol Syarifah Salbiah menuturkan, pihaknya menjamin kelancaran lalu lintas selama pelaksanaan Capgome dengan cara pengalihan arus. Diwacanakan sepanjang Jalan Gajahmada akan ditutup sejak pukul 13.00 WIB. “Pengalihan arus hanya di hari itu saja,” katanya.
Salbiah menyatakan, di hari pelaksanaannya nanti kawasan Jalan Tanjungpura tetap diberlakukan normal seperti biasa. Namun semua jalan-jalan yang menuju arah Gajahmada akan ditutup.
Untuk jalur dari jembatan Kapuas 1 dialihkan langsung belok kiri atau Jalan Imam Bonjol. “Kemudian Jalan Veteran ke arah Gajahmada dialihkan ke Jalan Budi Karya. Kemudian di Jalan Pattimura, tidak boleh masuk ke Gajahmada,” jelasnya.
Ia berharap peserta arak-arakan pada 19 Februari mematuhi aturan sebagaimana yang telah disepakati. Artinya, tidak ada lagi kegiatan pawai di luar Jalan Gajahmada. “Kami meminta semuanya tertib,” tegasnya.
Pengamanan terdiri dari TNI dan Polri sebanyak 640 personel. Pengamanan juga bersinergi dengan ormas. Ia berharap, seluruh masyarakat mendukung pelaksanaan Capgome nanti. Apalagi event tersebut sudah menjadi wisata budaya. “Tentunya kegiatan budaya ini perlu dilestarikan,” imbuhnya.
Salbiah mengajak mari bersama-sama menyukseskan event ini. Dalam artian menjamin keamanan dan kenyamanan kegiatan. Tidak ada yang merasa terganggu. “Itu target kita. Kita harap ini sukses,” harap Salbiah.
Sedangkan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, Capgome merupkan warisan budaya. Sehingga pihaknya terus mendukung perayaan Capgome diselenggarakan di Kota Pontianak. Dia berharap, kegiatan ini berjalan aman, nyaman, damai dan lancer. “Harus sama dikawal. Penyelenggara diminta tidak berlebihanm sehingga mengganggu proses jalannya kegiatan,” pesannya. Edi berharap, Capgome bisa mendatangkan wisatawan berkunjung ke Bumi Khatulistiwa. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi