Tak Sekadar Hiburan, Mainan Membantu Perkembangan Daya Pikir dan Imajinasi Anak

ilustrasi.net

eQuator.co.id – Mainan tak sekadar hiburan untuk sang anak, tapi juga bisa membantu perkembangan daya pikir dan imajinasi. Namun sayangnya, beberapa orang tua kurang paham akan mainan yang layak untuk anak. Seringkali, anak justru diberikan mainan yang tak sesuai umurnya.

Mainan memang bisa memberikan proses yang baik dalam proses pembelajaran dan tumbuh kembang anak. Seperti yang dicontohkan Director of Early Childhood Development Research Fisher Price, Deborah Weber.

Lewat salah satu mainan mainan Fisher Price, yakni Musical Lion Walker, anak bisa mengembangkan kemampuan fisik agar tumbuh lebih cepat.

“Musical lion walker bisa membantu anak untuk duduk dan berdiri sehingga baik untuk perkembangan skill fisik,” jelas Deborah di Mamain Eat & Play, Jakarta Selatan, kemarin. Anak-anak pun diasah rasa ingin tahunya ketika bermain.

Deborah melihat ada langkah penting untuk menentukan mainan sesuai dengan kelompok usia anak. Seperti mempertimbangkan aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak.

Seiring berkembangnya teknologi, Deborah pun memandang pentingnya metode STEM, yaitu Sains, Teknologi, Teknik (engineering), dan Matematika dalam perkembangan mainan anak usia dini.

Metode STEM akan menstimulasi anak untuk memecahkan masalah, fokus pada solusi, membangun cara berpikir logis dan sistematis, serta mempertajam kemampuan berpikir kritis.

Pada usia 6-9 bulan misalnya, ketika anak sudah mulai belajar untuk bergerak, mainan yang diberikan haruslah yang bisa mengasah kemampuan motorik anak.

Sedangkan, untuk umur anak tiga tahun ke atas, Deborah mencontohkan mainan Code-A-Pillar dari Fisher Price, yang memiliki bentuk seperti ulat. Pada mainan ini, anak ditantang untuk menyusun bagian tubuh ulat dengan bagian-bagian yang memiliki fungsi arah masing-masing.

Anak akan terstimulasi untuk menganalisis cara si ulat bisa mencapai tujuan tertentu dengan susunan bagian yang tepat. Mainan ini adalah contoh pemanfaatan teknologi untuk belajar anak.

“Dari mainan Code-A-Pillar kita mengenalkan teknologi, anak belajar warna sebagai pembelajaran sains, juga terstimulasi otak matematisnya,” terang Deborah.

Ia menekankan, setiap orang tua pasti ingin memberikan bekal keterampilan yang baik bagi anaknya. Saat inilah yang penting bagi orang tua untuk menyaksikan perkembangan anak secara langsung.

Secara umum, mainan yang bisa merangsang kreativitas dan daya pikir anak adalah mainan yang bisa memberi beragam manfaat dari satu perangkat tersebut.

“Yang bisa dimainkan dalam berbagai cara. Tidak ada aturannya, tapi anak bisa berkreasi membuat apa yang mereka mau,” pungkasnya. (JawaPos.com/JPG)