eQuator.co.id – MEMPAWAH-RK. Pelaksanaan Pemilu Serentak 17 April 2019 di Lapas Kelas II Mempawah berjalan dengan aman dan tertib, meski tak semua warga binaan yang mengetahui atau mengenal figur peserta pemilu yang mereka coblos, khususnya para calon legislatif.
Alamin, warga binaan asal Sungai Pinyuh mengaku hanya asal coblos saja, sebab dirinya tidak tahu siapa yang harus dipilih. Dalam menentukan pilihannya hanya berdasarkan pada nama caleg yang paling menarik dan cocok dalam pandangannya saja.
“Saya tidak tahu siapa yang saya pilih karena memang tidak ada yang kenal. Jadi ya dipilih yang menurut saya menarik saja,” ungkapnya.
Meski pencoblosan hanya dilakukan sebagai kewajiban, lantaran figur pilihan tidak dikenal, sebagai warga negara dan telah menyalurkan hak suaranya, dia merasa lega.
“Bersyukur sekali saya masih bisa nyoblos walaupun berada di balik jeruji besi. Suara saya masih dipakai dalam menentukan wakil rakyat,” ungkapnya.
Diketahui, jumlah pemilih di TPS khusus di Lapas Mempawah sebanyak 74 pemilih. Seluruh napi secara bergantian dengan tertib menunggu giliran untuk melakukan pencoblosan di bilik suara.
Kepala Rutan Kelas II B Kabupaten Mempawah, HM Hidayah mengatakan, sistem itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya gangguan yang terjadi.
“Jadi bagi pemilih kita antrekan, setelah selesai mereka masuk kembali disusul pemilih lainnya. Kita sengaja terapkan seperti ini agar lebih mudah dalam pengontrolannya. Kita cari aman karena kalau sedikit kan gampang pengamanannya,” pungkasnya. (sky)