Syarif Max Yusuf Alkadrie Tutup Usia

Perjuangkan Sultan Hamid II Jadi Pahlawan Nasional

Syarif Max Yusuf Alkadrie

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Kabar duka datang dari Keraton Kadriah Pontianak. Syarif Max Yusuf  Alkadrie bin Syarif Yusuf Alkadrie bergelar Pangeran Jaya tutup usia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Jakarta Timur, Senin (21/1) sekira pukul 11.30 WIB, usai mendapat perawatan medis intensif.

Max Yusuf wafat di usia 74 tahun. Kabar duka pria kelahiran Pontianak, 19 Januari 1945 ini pun membuat sahabat dekat merasa terkejut. Satu diantaranya, Direktur Harian Rakyat Kalbar Djunaini KS.

Menurut Djunaini, sosok almarhum adalah teman seperjuangan membangun dan menghidupkan Harian Akcaya. Kemudian berlanjut menjadi Pontianak Pos.

“Sama-sama seperjuangan media 10 tahun kami menghidupkan Harian Akcaya. 12 tahun kami membesarkan Pontianak Pos, beliau di Jakarta saya di Pontianak,” terangnya.

“Kamilah bersama-sama atas permintaan pak Dahlan untuk mengambil bekerjasama dengan Harian Akcaya. Kamilah yang menghidupkan dan bersama,” sambung Djunaini.

Dijelaskannya, Max Yusuf adalah senior di bangku SMA Negeri 1 Pontianak. Sehingga waktu dewasa bertemu dan menjalankan bisnis bersama di dunia media. Bagi Djunaini, Max Yusuf sosok pekerja keras yang luar biasa.

“Dari yang tidak ada apa-apanya hingga sampai sekarang. Kalau saya ke Jakarta nginap di rumah beliau di Cilandak. Itulah kami berjuang. Saya di redaksi beliau di iklan,” ungkapnya.

Mendengar kabar duka ini, Djunaini pun mengirimkan Al Fatihah untuk Almarhum. Dia berdoa agar Max Yusuf tutup usia dengan husnul khatimah. Satu hal lagi yang ia kagumi dari sosok almarhum hingga saat ini. Max Yusuf adalah sosok pejuang yang mengangkat Sultan Hamid II jadi pahlawan nasional.

“Beliau memang mengangkat nama Kalbar. Perjuangan beliau inilah untuk memperjuangkan Sultan Hamid sebagai pahlawan nasional bersama teman-teman. Dan menunjukkan bahwa Kalbar ini bernuansa Melayu yang kuat,” demikian Djunaini. (riz)