eQuator.co.id – Pontianak-RK. Statement Wali Kota Pontianak H Sutarmidji SH MHum yang mewacanakan akan membubarkan SMKN 9 atau SMKN Pelayaran secara tak langsung telah meresahkan para orangtua maupun siswa yang tengah bersekolah disana.
Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, sebenarnya Sutarmidji tidak benar-benar akan membubarkan SMKN Pelayaran. Menurutnya, hal itu merupakan luapan kekesalan Wali Kota saja, terkait sulitnya proses sertifikasi yang diberikan Kementerian Perhubungan.
“Tidak dibubarkan, itu hanya pelampiasan rasa kesal Wali Kota terhadap berlarut-larutnya permasalahan perizinan,” katanya usai membuka Festival Sampan Hias di taman Alun Kapuas, Senin (17/10).
Menurut Edi, Kemenhub seharusnya sepaham dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo yang telah mencanangkan pembangunan berbasis kemaritiman. Ini karena Indonesia memang sebagai bangsa maritim.
“70 persen laut yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk anak bangsa ternyata susah, kita bikin SMK Pelayaran yang seharusnya membantu jadi susah, harus izin ini harus izin itulah, harus ada 15 sertifikat yang harus dipenuhi, kan lucu itu,” ujarnya.
Menanggapi adanya pelaporan orangtua alumni siswa ke Polda Kalbar atas tudingan dugaan penipuan, karena awalnya SMKN Pelayaran tak mengantongi izin dari pemerintah pusat, Edi mengatakan hal itu tidak benar. Menurut Edi, Kementerian Pendidikan sudah mengizinkan. “Cuman di Kemehub yang mewajibkan perlu ini-perlu itu, kebanyakan aturan, kebanyakan izin. Itu masalahnya,” jelasnya.
Saat disinggung, kenapa SMKN Pelayaran sudah buka dan menerima siswa, sementara waktu sertifikasi yang dibutuhkan Kemenhub belum keluar, Edi menuturkan sedang proses.
“Kan by proses, harusnya kan dipermudah, ini malah dipersulit. Makanya Ombudsman juga turun tangan kan, kita upayakan terus lah. Memang tidak ada cara lain kita harus sabar,” tuturnya.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman, dalam waktu dekat Pemkot melalui Dinas Pendidikan berjanji akan mensosialisasikan kepada para orangtua dan siswa, khususnya alumni SMKN 9.
“Nanti dari Diknas kita coba koordinasikan lagi, biar ada penjelasan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini,” janji Edi.
Laporan: Fikri Akbar
Editor: Arman Hairiadi