eQuator.co.id – Pontianak-RK. Wali Kota Pontianak H Sutarmidji SH MHum begitu berang mendengar ada aktivitas perjudian jenis biji semangka di Taman Alun Kapuas. Saking berangnya, dia sendiri yang akan menindak pelakunya dengan cara direndam.
“Kalau dapat, mau saya rendam orangnya,” kesalnya usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Kota Pontianak, Rabu (28/12).
Dijelaskannya, usai mendapatkan informasi adanya aktivitas perjudian di Taman Alun Kapuas, ia langsung memerintahkan Satpol PP Kota Pontianak melakukan pemantauan. Sayangnya, anggota Satpol PP masih belum menemukanpelakunya.
“Giliran Satpol PP saya suruh jaga, tidak ada yang main,” sesalnya.
Ditegaskan Sutarmidji, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak masih melarang pedagang kaki lima (PKL) berjualan di kawasan tersebut. Kecuali pedagang yang menggunakan perahu dan sejenisnya di sungai Kapuas. Apalagi perjudian yang membuat masyarakat atau pengunjung Taman Alun Kapuas menjadi resah.
“Giliran besoknya, ada orang bilang, Pak ada yang main biji semangka, ternyata dia sembunyi-sembunyi mainnya,” kata Sutarmidji.
Sebelumnya, sebagaimana pemberitaan Rakyat Kalbar edisi Senin (26/12) ada sekitar 12 pria sedang asik bermain judi jenis biji semangka di Taman Alun Kapuas pada Sabtu (24/12) sekitar pukul 20.15 WIB. Pemandangan ini sempat menjadi pertanyaan para pengunjung. Salah satu Yani, Warga Kecamatan Pontianak Timur.
“Taman memang sudah bagus, tapi judi masih saja ada. Saya yakin memang tidak diizinkan, tapi kenapa bisa lepas dari pantauan,” katanya.
Menurut ibu satu anak ini, mereka bisa bermain santai karena tak tampak seorang pun petugas. Baik yang berjaga maupun berkeliling. Para pemain dan pengunjung berdatangan, sehingga menutupi sang bandar.
“Memang gelap, hanya menggunakan lilin kecil. Api lilinnya pun tidak tampak jika dilihat dari kejauhan,” tuturnya.
Yani mengaku risih dengan adanya aktivitas perjudian itu. Jangan ada kesan Pemkot memberikan fasilitas taman yang sangat bagus, namun kurang pengawasannya.
“Kalau ada petugas yang siaga di taman alun, masyarakat bisa lebih aman. Kemudian kalau ada aktivitas judi seperti itu kan bisa ditindak langsung. Mustahil kalau ada petugas mereka tetap bisa bermain,” pungkas Yani.
Sementara salah seorang pengunjung lainnya yang enggan namanya disebutkan menilai, adanya aktivitas perjudian tersebut akibat kelalaian Pemkot dalam menjaga Taman Alun Kapuas.
“Kita harapkan nanti ada petugas yang standby menjaga, karena kalau hal semacam ini dibiarkan lama kelamaan akan semakin banyak, walaupun mereka curi-curi kesempatan bermain,” lugasnya.
Reporter: Gusnadi
Redaktur: Arman Hairiadi