eQuator.co.id – Pontianak-RK. Walikota Pontianak, Sutarmidji SH, M. Hum mendukung rencana Presiden Joko Widodo menaikan harga rokok. Bahkan jika perlu, Sutarmidji ingin harga rokok nantinya lebih dari Rp100 ribu. “Dengan demikian masyarakat akan pikir-pikir dahulu untuk merokok,” kata Sutarmidji di kantornya, Senin (22/8).
Ia mengatakan, apa yang disampaikannya itu bukan berarti melarang orang untuk merokok. Karena setiap orang mempunyai hak yang sama untuk merokok atau tidak. Akan tetapi masyarakat yang tidak merokok juga memiliki hak atas kesehatannya. “Orang jangan salah, perokoknya tidak terlalu terancam kesehatannya, tetapi asap yang dihembuskan itu menjadi masalah,” kata Midji sapaan akrab Walikota Pontianak.
Berdasarkan data yang didapatnya dari Rumah Sakit Paru-paru di Kota Pontianak, hingga saat ini tercatat kurang lebih tiga ribuan pasien mengalami gangguan pada paru-paru. Sebanyak 179 pasien merupakan warga asal Kota Pontianak. “Kebanyakan dari mereka bukan perokok. Tapi korban dari dampak asap rokok yang dihembuskan perokok,” beber Midji.
Makanya, ia melarang perokok merokok di tempat yang tertutup. Termasuk kantor-kantor pemerintahan Kota Pontianak. Agar masyarakat yang tidak merokok, tidak menjadi korban dari perokok. “Kalau merokok di luar atau di ruang terbuka, silahkan saja. Mau dikunyah (dihisap, red) 30 batang sekali pun silahkan, tapi di ruangan terbuka. Karena kalau tertutup, orang lain jadi korban,” ujarnya. Aturan ini, kata Midji, semata untuk melindungi kesehatan masyarakat yang tidak merokok.
Reporter: Achmad Mundzirin
Editor: Ocsya Ade CP