eQuator.co.id – Pontianak-RK. Sebanyak 640 tenaga harian lepas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak menerima bantuan kain sarung dan dana akomodasi, Rabu (21/6) kemarin. Bantuan ini selain dari Pemerintah Kota Pontianak, juga ada keterlibatan pihak swasta.
Secara simbolis, bantuan ini diserahkan Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di kantornya.”Kita berharap dengan adanya bantuan ini dapat menjadi semangat bagi para petugas untuk selalu menciptakan kebersihan di Kota Pontianak,” kata Edi.
Dikatakan Edi, bantuan ini rutin dilakukan pihaknya setiap tahun dengan menggandeng swasta melalui program CSR. Bantuan ini sebagai bentuk perhatian dan dukungan terhadap kesehatan lingkungan.”Kita berupaya terus untuk memberikan perhatian. Saat ini, 640 orang ini sudah kita masukkan ke dalam BPJS. Kita minta kalau ada kendala (di lapangan) sampaikan, kita akan berupaya mencarikan solusi-solusinya,” terang Edi.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Pontianak Sri Sujiarti menuturkan, masing-masing petugas kebersihan mendapatkan bantuan akomodasi sebesar Rp355 ribu. “Alhamdulillah dengan keterlibatan swasta, ini dua kali lipat dari tahun lalu, tahun lalu Rp150 ribu, ya mungkin ini lah rejeki mereka berkat doa-doa mereka,” pungkasnya.
Selain mendapatkan bantuan tahunan, para pekerja juga digaji secara harian. Selain itu mereka juga diikutkan dalam program BPJS kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. “Jadi ada dua, kalau kesehatan itu termasuk keluarga. Kalau yang ketenagakerjaan khusus kepala keluarga,” jelasnya.
“Artinya ketika mereka sakit, tidak bekerja, seharusnya dari BPJS Ketenagakerjaan dapat mengganti uang upah harian mereka, tentunya harus ada surat keterangan sakit dari dokter, keterangan kepolisian kalau mereka kecelakaan, dan sebagainya,” timpal Sri.
Sementara itu, salah seorang petugas penerima bantuan, Eko mengaku bersyukur dengan adanya bantuan yang diberikan. Uang itu dikatakan warga Pal 3 Sungai Jawi itu sedikit meringankan keperluan sehari-hari keluarganya. “Alhamdulillah, dan saya terima kasih sudah memperhatikan pekerja seperti saya,” ujarnya.
Pria 29 tahun ini mengatakan, sehari-harinya dia bekerja sebagai tukang sapu jalanan di wilayah Pasar Sore Jeruju. Mulai sari jam 05.00 sampai jam 08.00 Wib. Dia megaku telah melakoni pekerjaan ini sejak tahun 2005. “Saya digaji satu bulan dua kali, tanggal 15 dan tanggal 30. Tiap-tiap tanggal 15 saya dikasi uang beras dari dinas sebesar Rp90 ribu. Kalau ditotal hampir Rp1 jutaan,” ungkap Eko.
Laporan: Fikri Akbar
Editor: Arman Hairiadi