Sultan Sintang Ajak Jaga Kedamaian

Zikir di Keraton dan Demo di Mapolres

ASPIRASI. Ustad Hedi menyerahkan aspirasi secara tertulis kepada Wakapolres Kompol Pulung Weitno, di halaman Mapolres Sintang, Jumat (20/1). Achmad Munandar-RK

eQuator.co.id – Sintang-RK. Ketegangan yang berawal di Sintang hingga memviral se Indonesia membuat Istana Al-Mukarramah mengetuk hati rakyatnya. Sebelum  jumatan, umat muslim memadati komplek keraton untuk berdzikir dan berdoa menjaga kedamaian Sintang.

“Dengan zikir dan doa bersama, kita ingin membangun kedamaian dan keharmonisan selalu terjaga di Sintang. Kita jangan sampai terpecah belah satu sama lain,” ujar Sultan Sintang Pangeran Ratu Sri Negara HRM Ikhsan Perdana, Jumat (20/1).

Sultan dan para pemuka agama serta kerabat keraton tampak khusyuk berzikir bersama umat yang merasakan haru-biru insiden di Bandara Susilo beberapa waktu lalu. Seusai zikir, Pangeran Ikhsan Perdana mengajak masyarakat secara keseluruhan tetap menjaga kedamaian, keamanan, dan kondusifnya Kabupaten Sintang seperti selama ini.

“Antar komponen masyarakat jangan mudah terprovokasi yang dapat kedamaian Sintang tercederai. Melalui dzikir di keraton ini, kita harapkan semua masyarakat bisa bersatu, saling menjaga. Jangan sampai ada perpecahan di tengah kita,” kata Sultan.

Diingatkan Sultan bahwa Sintang yang harus membangun demi kemajuan daerah membutuhkan suasana yang kondusif harmonis agar kebijakan dan program pemerintah dapat berjalan. Bila kedamaian masyarakat dirusak, pembangunan bakal stagnan dan masyarakat yang merasakan dampaknya.

“Mari kita bangun Sintang. Daerah kita mesti dimajukan. Kontribusi tiap masyarakat amat dibutuhkan untuk mencapai kemajuan. Saya ingin siapapun bisa membangun Sintang sesuai bidang kemampuannya,” kata Sultan.

Kerabat Kesultanan Sintang mengingatkan, di era Sultan Nata kegiatan dzikir kerap dilaksanakan untuk membangun persatuan dan menciptakan kedamaian di Sintang. “Zikir berlangsung selama 40 hari 40 malam dipimpin langsung Sultan Nata,” ungkapnya.

Sempena dzikir dan doa bersama di keraton, jamaah Masjid Sultan Nata juga melakukan ritual serupa seusai shalat ashar. Aacara ditutup peserta zikir bersalaman dengan Sultan, pemuka agama, dan kerabat kesultanan.

Demo di Mapolres

Setelah zikir dan doa bersama, puluhan umat sekitar pukul, 16.00 menggelar aksi damai di Mapolres Sintang. Kedatangan mereka disambut Wakapolres Sintang, Kompol Pulung Weitno.

“Kita di sini ingin mengantarkan surat dari perwakilan masyarakat umat Islam kepada Polres Sintang. Dengan harapan Polres dapat menindaklanjuti apa yang tertulis dalam surat tersebut,” kata Ustadz Hedi di halaman Mapolres.

Ustadz Hedi mengaku senang dengan sambutan pihak Polres. “Kita kesini dengan aksi damai dan tidak anarkis. Kami meminta petunjuk Polres agar dapat melakukan audiensi. Segala persoalan dapat di musyawarahkan bersama,” katanya.

Hanya Sekelompok

Wakapolres Kompol Pulung Weitno menjelaskan hingga saat ini kondisi kabupaten Sintang aman. Artinya, masyarakat Sintang mampu menciptakan suasana kondusif di tengah simpang-siurnya isu yang bergulir.

“Kami harapkan  tali silaturahmi kita tetap terjalin. Dan kami sangat berterimakasih sekali atas suasana damai yang diciptakan masyarakat Sintang,” ujarnya.

Wakapolres juga memastikan bahwa semua aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat akan segera ditindaklanjuti. “Kami berusaha menegakan hukum sesuai prosedural dan transparan, tidak ada yang ditutupi,” tegas Weitno.

Ia mengharapkan hubungan antarumat beragama dapat terus terjalin dengan baik di Kabupaten Sintang ini. “Jangan mudah terpancing isu isu yang profokatif dan tidak jelas sumbernya. Segala informasi saya harapkan tidak ditelan mentah-mentah, lakukan pendalaman dan tinjau ulang secara bijaksana,” pintanya.

Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat Sintang untuk menjaga dinamika agar tetap selalu dalam keadaan kondusif. “Belakangan ini dinamika yang berkembang menarik perhatian kita. Tidak hanya di Sintang tetapi di seluruh bagian wilayah indonesia. Maka itu saya minta masyarakat dapat menjaga rasa aman, nyaman dan damai antar sesama,” tuturnya.

 

Laporan: Achmad Munandar

Editor: Mohamad iQbaL