Berbagai cara dilakukan orang untuk mengekspresikan kepuasan. Bahkan, tak jarang seseorang memiliki kebiasaan aneh untuk meluapkan kepuasannya.
Donjuan, 46 (bukan nama sebenarnya). Pria asal Asem Rowo punya kebiasaan aneh ketika puas bercinta sang istrinya, Karin (samaran), 40 yang bertubuh seksi.
Ya, Donjuan untuk menggambarkan kepuasannya, dia justru teriak-teriak seperti dikejar maling. Tolong…tolong… toloooonggggg.
Teriakan tolong…. tolong…tolong itu sering menggema tiap malam. Warga di kampung tersebut pun tahu bila itu adalah kebiasaan Donjuan.
Bila ada warga yang tidak tahu dari mana asal teriakan itu, maka orang tersebut pasti akan ke kantor polisi untuk melaporkan, kalau ada tetangganya yang kehilangan ataupun kemalingan.
Namun, karena sudah tahu bila yang teriak adalah Donjuan, maka warga pun hanya diam dengan menutup telinga rapat-rapat. Ada yang menutup telinga dengan bantal, memakai
headset sembari nyanyi cicak-cicak di dinding atau menganggap yang teriak itu orang gila.
“Kalau tetangga sih tidak tahu penyebab suami teriak-teriak. Yang tahu sih paling keluarga saja,” kata Karin di sela-sela pengajuan gugatan cerainya di Pengadilan Agama Surabaya, Kamis (10/3) lalu seperti dilansir Radar Surabaya, Minggu (13/3).
Karin menceritakan, sebagai istri yang sudah menikah selama 15 tahun, sebenarnya Karin paham banget dengan kebiasaan si suami. Karena kebiasaan itu, hubungan Karin vs Donjuan makin mesra.
Di rumah berukuran 5 x 12 meter itu, suami istri tersebut hidup bersama empat anak, dua orang tua serta dua adik kandung Karin.
Karenanya tak jarang saat Donjuan menumpahkan kenikmatannya dengan berteriak-teriak, anak dan orangtuanya mendobrak kamarnya. Bahkan mereka dan meminta keduanya pindah ke hotel.
Nah, karena sering digrebek sama anakanak dan orangtua, akhirnya hubungan suami istri berkurang. “Seminggu paling cuma satu kali, padahal dulu doyan temen,” kata Karin sembari tertawa.
Karena sering tidak mendapatkan nafkah batin, Donjuan akhirnya mulai mencoba ke tempat hiburan. Ia mulai icipicip “jajanan”.
Problematika kehidupan mereka pun makin ruwet. Semakin sering mendapatkan kenikmatan dari PSK, Donjuan makin jauh dengan keluarganya.
Donjuan yang bisnis sepatu di Pasar Blauran, mulai jarang memberi nafkah pada keluarganya. Imbasnya, keluarganya pun marah dan mengusir Donjuan.
Dalam proses persidangan, Donjuan pernah mengaku kalau akan berubah dan tidak “jajan” lagi dengan syarat Karin mau “melayani” tiap hari.
Namun, persyaratan itu juga diperkuat dengan syarat dari Karin kalau Donjuan tidak boleh berteriak.
“Tapi, suami tidak sanggup dengan persyaratan yang saya ajukan. Ya, sudahlah kalau begitu,” pungkas Karin tertawa dan belum mengerti bagaimana proses gugatannya nanti akan berakhir.
Happy atau sad ending? Kita tunggu nanti hasil persidangannya. Tapi, cukup lama lho. Apalagi kalau mbulet, bisa tambah lama lagi. (Radar Surabaya/JPG)