eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Dentuman meriam karbit akan kembali ditampilkan ketika pembukaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional yang dipusatkan di Pontianak, akhir Juni hingga awal Juli mendatang.
“Pembukaan STQ nanti akan ditandai dengan dentuman meriam karbit sebanyak 25 kali,” ungkap Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono disela membuka Festival Meriam Karbit menyambut Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah, Selasa (4/6) malam.
Dentuman 212 meriam karbit saling bersahutan menandai Festival Meriam Karbit yang dipusatkan di pinggir Sungai Kapuas, tepatnya di Gang Hj Mailamah, Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara. Festival yang rutin digelar setiap tahun ini dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Sebagai tanda dimulainya festival, jajaran pejabat Forkopimda dan para istri melakukan penyulutan meriam karbit.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, festival tahun ini dihadiri seluruh pejabat yang tergabung dalam Forkopimda, maupun masyarakat umum lainnya. Untuk itu, kedepan pihaknya akan mengemas Festival Meriam Karbit lebih meriah lagi dengan meningkatkan anggarannya. Selain itu, juga dengan melibatkan masyarakat sebanyak-banyaknya dan mengundang Kementerian Pariwisata. “Kita akan buatkan video dokumenter untuk promosi permainan meriam karbit sebagai daya tarik wisata di Pontianak,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan, pihaknya akan mengupayakan agar Festival Meriam Karbit masuk dalam Kalender Even Pariwisata Provinsi Kalbar. “Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional,” katanya.
Supaya lebih menarik, lanjutnya, festival ini didokumentasikan dalam bentuk video promosi untuk disosialisasikan dan dipromosikan melalui media sosial maupun youtube. “Narasinya harus dikemas secara menarik, visualnya juga harus bagus, lengkap dengan suara dentuman meriam beserta narasi sejarahnya, sehingga orang tertarik berkunjung ke Pontianak,” tutur Sutarmidji.
Sedangkan Ketua Forum Komunikasi Meriam Karbit Seni dan Budaya Pontianak, Fazri Udin menjelaskan, tahun ini festival dimeriahkan sebanyak 38 kelompok meriam, dengan jumlah keseluruhan 212 meriam karbit. Dari 38 kelompok, yang berhak ikut festival hanya 29 kelompok, sedangkan 9 kelompok lainnya tidak ikut serta dalam lomba dikarenakan tidak memenuhi kriteria, lantaran menggunakan meriam berbahan dasar besi. “Meriam besi tidak boleh ikut dalam lomba atau festival, mereka hanya meramaikan saja,” imbuhnya.
Fazri menerangkan, 9 kelompok yang tidak ikut serta dalam festival, jumlah keseluruhan meriam yang dimiliki sebanyak 48 meriam karbit. Sedangkan 29 kelompok peserta festival, jumlah meriam keseluruhannya 164 meriam karbit. “Jadi ada dua kriteria, yakni meriam yang diikutsertakan adalah meriam kayu dan tiap kelompok yang ikut serta jumlahnya minimal lima buah meriam,” pungkasnya.
Laporan: Maulidi Murni
Editor: Yuni Kurniyanto