Spare Part Motor Asal Tiongkok Banjiri Kalbar

ilustrasi suku cadang

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Suku cadang sepeda motor asal Tiongkok intens masuk ke Kalimantan Barat (Kalbar). Didominasi melalui pelabuhan Kota Pontianak.

“Untuk melalui pelabuhan itu yang cukup banyak ada spare part sepeda motor,” ujar Kepala Seksi Pabean KPP Bea Cukai Pontianak Bagus Hendro Wibowo, kemarin.

Dijelaskan dia, ada pengusaha di Pontianak yang menjadi pemengang merek spare part sepeda motor. Bahkan kadang dari Pontianak dikirim ke Jawa. Selain suku cadang sepeda motor, barang non migas lainnya yang sering diimpor adalah pupuk.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, impor pupuk Januari-Agustus 201 sebanyak 55 juta kg, dengan nilai impor mencapai US 15,42 juta.

“Ada satu barang migas yang diakuinya rutin diimpor dalam jumlah besar, yakni bahan bakar. Maka, tak heran bila bahan bakar menjadi satu-satunya produk non migas yang paling banyak diimpor ke Kalbar,” pungkas Hendro.

Barang-barang non migas masih menjadi komoditas primadona impor Kalimantan Barat (Kalbar) tahun ini. Hingga Agustus 2019, terdapat beberapa jenis barang non migas dari luar negeri yang masuk ke provinsi ini, dengan nilai impor hingga ratusan juta US Dolar.

Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) menjadi golongan barang non migas penyumbang nilai impor terbesar Januari-Agusutus 2019. Nilai impornya mencapai US 83,28 juta. Disusul Benda-benda dari Besi dan Baja (HS73), Pupuk (HS31), serta Bahan Kimia Anorganik (HS28). Masing-masing mencatatkan nilai impor sebesar US 19,86 juta, US 15,42 juta, dan US 6,66 juta.

“Secara umum jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, nilai impor Kalbar baik migas dan non migas, mengalami kenaikan cukup signifikan. Jika dibandingkan dengan periode Januari-Agustus 2019 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, naik 7,82 persen,” ungkap Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Kalbar, Arianto, kemarin.

Sedangkan nilai ekspor Kalbar pada Januari-Agustus 2019 mencapai US 314,80 juta. Dengan volume mencapai 273,34 juta kg. Kendati didominasi barang-barang non migas, namun nilai impor yang dicatatkan oleh beberapa barang migas juga tak kalah tinggi. Nilai impor Bahan Bakar Mineral (HS27) Januari-Agustus 2019 mencapai US 126,67 juta.

“Negara pemasok terbesar ke Kalbar hingga saat ini masih didominasi tiga Negara. Yakni Tiongkok, Malaysia, dan Singapura,” pungkas Arianto.

 

Laporan: Nova Sari

Editor: Arman Hairiadi