eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kejahatan narkoba memang masih menjadi momok. Sulit untuk diberantas secara total. Tak sedikit bandar ditembak mati oleh aparat. Namun tindakan tegas itu tak juga mampu mengehentikan peredaran barang haram tersebut.
Sebab itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyerukan agar semua elemen ikut bergerak bersama-sama. Membantu aparat dalam melakukan pencegahan terhadap ancaman kejahatan narkoba.
“Semua pihak, baik pemerintahan, negara maupun swasta, sampai ke lingkungan terkecil yakni keluarga, harus berperan aktif untuk memberantas narkoba ini,” kata Edi saat membuka Rakor pemberdayaan masyarakat anti narkoba di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Selasa (23/4) di Hotel Golden Tulip.
Rakor itu digelar bersama pihak BNN Kota Pontianak, dengan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemkot Pontianak. Sebagai tindak lanjut Rencana Aksi Nasional (RAN) Penguatan Pencegahan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2018.
Tujuan rakor tersebut untuk memetakan sekaligus mengevaluasi apa saja yang sudah dilakukan dalam pencegahan dan pemberantasn narkoba di lingkungan Kota Pontianak.
“Selanjutnya rumusan dari rakor ini akan menjadi bahan kita mengevaluasi program yang sudah dilakukan apakah efektif atau tidak,” kata Edi.
Menurutnya, komitmen Pemkot Pontianak dalam melakukan P4GN, salah satu bentuk nyatanya adalah dengan rutin melakukan tes urin. Terhadap seluruh ASN di lingkungan Pemkot Pontianak.
“Setiap tahun kita menggelar tes urin. Tahun 2019 ini ada 1.000 lebih kepala sekolah dan guru yang ada di bawah naungan Pemkot Pontianak juga dites urin. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam pemberantasan narkoba,” ujarnya.
Kedepan kata Edi, tes urin juga akan dilakukan kepada para sopir truk dan angkutan umum, tempat-tempat pekerja, pelayan toko, hingga tes urin terhadap karyawan dan pengunjung Tempat Hiburan Malam (THM) secara rutin. “Tempat-tempat terindikasi rawan nanti, kita akan sampling secara acak untuk dites urinnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Pontianak, Agus Sudirman meminta, semua pihak mendukung pelaksanan Program P4GN. Supaya perederan narkoba di Kota Pontianak bisa semakin ditekan.
Ia menegaskan, Narkoba merupakan kejahatan luar biasa. Sehingga penangannya harus melibatkan semue unsur. Termasuk jajaran pemerintah daerah dan selurah masyarakat. “Oleh sebab itu OPD-OPD kita harapkan harus maksimal dalam pelaksanaan program tersebut (P4GN),” harapnya.
Selain itu, Agus juga berharap, setiap OPD harus melaporkan secara rutin terkait hasil pelaksanaan program P4GN. Misalnya, melaporkan progress pembentukan relawan, pembuatan regulasi, dan lain sebagainya.
Menurut Agus, program P4GN merupakan salah satu kegiatan untuk menekan peredaran dan penggunaan narkoba. Terutama di lingkungan pemerintahan.
Laporan: Abdul Halikurrahman
Editor: Ocsya Ade CP
Sopir, Pekerja dan Pengunjung Tempat Hiburan Bakal Dites Urin
Bebaskan Pontianak dari Narkoba