Siapa Koordinator Gepeng di Pontianak?

Dipulangkan ke Daerah Asal, Tapi Datang Lagi

Pengemis di Pontianak

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kota Pontianak menjadi ladang subur bagi gelandangan dan pengemis (Gepeng). Buktinya, ketika diamankan para Gepeng tersebut ternyata memiliki uang yang tidak sedikit, termasuk punya handphone mahal.

Merasa sukses menjadi pengemis di Kota Pontianak, maka ketika terjaring petugas dan dikembalikan ke daerah asalnya, mereka datang lagi. makanya, sebagian besar pengemis yang diamankan merupakan wajah-wajah lama. Mereka sudah pernah terjaring dan dipulangkan ke daerah asalnya.

“Saat ini di penampungan Pusat Pelayanan Anak Terpadu (PPAT) ada 14 orang pengemis asal dari luar Kalbar,” ujar Aswin Dja’far, Kepala Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan (Dinsosnaker) Kota Pontianak, Kamis (31/3).

Aswin menjelaskan, 14 Gepeng yang diamankan ini telah dilakukan pembinaan. Dalam waktu dekat, seluruhnya akan dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. “Sebagian besar Gepeng di Kota Pontianak pernah diamankan dan dipulangkan ke daerahnya, namun kembali lagi,” jelasnya.

Siapa koordinator Gepeng di Kota Pontianak? Ketika dipulangkan ke daerah asalnya, nyatanya mereka kembali lagi mengemis. Para penampung Gepeng ini mesti diusut pihak kepolisian.

Aswin pun menduga ada oknum-oknum yang bermain dengan keberadaan Gepeng di Kota Pontianak ini. Disinyalir para Gepeng ini ada koordinatornya, yang disalurkan dengan kesepakatan tersentu. “Atau apakah kembalinya Gepeng ini karena masyarakat Kota Pontianak sangat dermawan, mau memberi mereka uang untuk bersedekah,” ulas Aswin.

“Sesuai arahan Pak Wali Kota kepada saya, supaya hal ini ditindaklanjuti ke pihak kepolisian,” timpalnya.

Dalam penertiban Gepeng, beberapa kebijakan diambil oleh Pemkot Pontianak. Jika yang terjaring razia Gepeng warga Kota Pontianak maka akan diberikan pembinaan. “Apa bila Gepeng ini warga Pontianak yang ditandai dengan KTP dan KK, maka mereka ini akan kita urus agar mendapatkan jaminan dari Kartu Indonesia sehat, kartu keluarga sejahtera dan kartu keluarga pintar dan program keluarga harapan yang didanai oleh Kementerian Sosial,” ungkapnya. (agn)