Serikat Komunitas Singkawang Bagikan 10 Ribu Masker

BAGI MASKER. Berbagai komunitas membagikan masker kepada masyarakat di Halaman Mess Daerah Singkawang, Sabtu (21/9). SUHENDRA/RK

eQuator.co.id – SINGKAWANG, RK- Berbagai komunitas di Kota Singkawang membagikan 10 ribu masker kepada masyarakat untuk meminimalisir dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain juga digelar talk show dengan menggangkat tema Rumah Kita: Melawan Kabut Asap.

“Kejadian yang terus berlangsung hampir setiap tahunnya terutama pada saat kemarau panjang menunjukan tidak ada efek jera terhadap pelaku pembakaran hutan,” ujar Koordinator Serikat Komunitas Singkawang, Arman Maulana, Minggu (22/9).

Menurutnya, karhutla terjadi karena sengaja dibakar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi. Hal itu berdampak buruk untuk masyarakat, bukan hanya dari segi kesehatan karena rentan terkena ISPA (Insfeksi Saluran Pernapasan Akut), namun juga dari segi pendidikan dan sosial ekonomi, dimana akhirnya banyak aktivitas belajar mengajar yang diliburkan, bahkan ekosistem hewan-hewan dan tumbuhan juga ikut terganggu.

“Kejadian kebakaran hutan yang terus berulang, menunjukan kurang tegasnya penindakan hukum, atas kejadian ini kami dari gabungan Komunitas di Kota Singkawang sejumlah 200 orang yang terdiri lebih 25 komunitas,” katanya.

Diantaranya komunitas tersebut seperti SISPALA, Gerakan Pramuka, Inspirasu Biak Singkawang, BPK Oi Singkawang, BPK Oi Singkawang, Komunitas Motor Nmax, Yamaha Aerok Borneo Cabang Singkawang, SJC, KBRC, YNCI, XTC, Hip Hop, Lapak Ngaji Singkawang, KPP, Singkawang Membaca, Yoyokomik Studio, Sanggar Serantangan, Blogger Singkawang, KAMMI, YAWB Singkawang, G3S, Lubang Tanam, Turun Tanah, Mastering English Faster, AKBID Singkawang, Cosplay The Zero, Sepedaan Kuys, PIK Raflesia dan Skate Boarding Singkawang.

“Sebanyak 10 ribu masker yang di sebar setiap titik traffic light dan pusat-pusat pasar di Kota Singkawang pada sore hari dan melakukan agenda talk show dengan menggangkat tema Rumah Kita: Melawan Kabut Asap dengan pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup  dan Dinas Kesehatan Kota Singkawang,”  katanya.

Wakil Wali Kota Singkawang, Irwan yang membuka kegiatan ini mengatakan, Pemkot Singkawang menyampaikan terima kasih kepada seluruh komunitas yang terlibat dalam kegiatan pembagian masker ini.

Irwan juga menghimbau kepada masyarakat Singkawang untuk mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak perlu serta mengunakan masker dan memperbanyak meminum air putih. Dia juga berharap semoga segera turun hujan karena kondisi udara di Kota Singkawang sudah tidak sehat, bahkan sudah ada satu tempat di Lirang Singkawang Selatan yang mencapai zona bahaya.

Menurut Dinas Lingkungan Hidup dalam sesi Talk Show yang disampaikan langsung oleh Ibu Emi Hastuti, Pemerintah saat ini berupaya untuk mempertegas hukum dengan memberikan sanksi kepada pelaku pembakaran dan pemilik lahan. Bahkan beberapa izin perusahaan perkebunan dicabut. Saat ini, pemerintah juga berupaya melakukan pencegahan pembakaran hutan dan berjuang dalam pemadaman api.

Muslimin dari Dinas Kesehatan kota Singkawang dalam agenda talk show ini menyampaikan agar masyarakat sangat memperhatikan khusus kondisi bayi, lansia dan ibu hamil karena kelompok ini sangat rentan terkena penyakit ISPA.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melindungi diri dengan kondisi udara yang tidak sehat ini yaitu apabila berada dluar gunakan lah masker, perbanyak minum air putih dan buah-buahan dan sayur-sayuran. Apabila mendapatkan gejala-gejala ISPA segera dibawa kepusat-pusat layanan kesehatan atau Puskesmas  yang sudah siap siaga untuk mengatasi kondisi ini,” ujarnya.

Sementara Hendro dari World Wildlife Fund (WWF) Indonesia pada sesi Talk Show ini menyebut bahwa karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia disengaja untuk penguasaan lahan.

“Ada para pemilik modal atau cukong yang membiayai pembakaran lahan oleh masyarakat dengan memanfaatkan kondisi kemarau yang panjang,” katanya. (hen)