Seratusan Ribu Orang Terselamatkan

Musnahkan 13,6 Kg Narkotika

PEMUSNAHAN. Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono memusnahkan barang bukti narkoba di Mapolda Kalbar, Jumat (3/5)--Tri Yulio HP

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Direktorat Narkoba Polda Kalbar memusnahkan 13,65 kilogram barang bukti tindak pidana narkotika di halaman Mapolda Kalbar, Jumat (3/5). Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono memimpin langsung pemusnahan barang bukti narkotika itu. Didampingi Kombes Pol Gembong Yudha Sri Pamungkas, Direktur Narkoba Polda Kalbar.

Narkotika jenis sabu yang dimusnahkan seberat 8,23 kilogram yang dikemas dalam 8 bungkus. Sedangkan narkotika jenis ekstasi sebanyak 18.750 butir atau seberat 5,42 kilogram, terdiri dari 4 bungkus.

Barang bukti natkotika tersebut merupakan hasil pengungkapan dari 5 orang tersangka. Diantaranya, BD warga Sungai Jawi, IS warga Tanjung Raya II, UF warga Tanjung Hulu, JM warga Ampera Ambawang dan IK seorang perempuan warga Ampera Ambawang.

“Jika satu gram sabu digunakan 8 orang dan sebutir ekstasi digunakan 2 orang, maka akan ada 103.397 orang yang terselamatkan atau diselamatkan,” kata Kapolda sesaat usai pemusnahan barang bukti.

Bercermin dari pengungkapan yang ada, artinya peredaran barang haram itu masih marak di Kalbar. Apalagi dalam tahun ini sudah lebih dari seratus kilogram narkoba yang berhasil disita. Maka dari itu, Kapolda berharap seluruh komponen masyarakat dan stakeholder yang ada, bisa bersama memberantas peredaran narkoba.

“Kami berharap masyarakat punya daya tangkal dan daya cegah terhadap narkoba. Sehingga kita semua berkomitmen dan berkonsisten Kalbar Zero Narkoba,” ujarnya.

Pengungkapan kasus ini pun semuanya berdasarkan informasi- informasi dari masyarakat. Makanya, semua masyarakat diharapkan punya komitmen yaitu komitmen zero narkoba. “Sehingga apapun itu tentang narkoba, ada daya tangkal dan cegahnya,” ujar dia.

Narkoba, sambung Kapolda, menjadi masalah bersama. Jangan sampai masyarakat dan generasi muda terpapar narkoba yang pada akhirnya dapat merugikan semua. “Narkoba menjadi momok kita bersama, mental korban maupun pelaku tidak baik. Maka sensitifitas masyarakat terhadap lingkungan akan membantu kepolisian dalam memberantas narkoba,” jelasnya.

Masalah ekonomi memang menjadi faktor utama para pelaku mencari keuntungan dengan cepat. Padahal pemerintah sudah membuka lapangan kerja. “Namun lima pelaku memang malas dan pengen cepat kaya, ingin instan. Semua orang itu merayap dulu. Mereka kalau ditanya anak-anaknya jadi pecandu narkoba, pasti juga tidak ingin,” tutur Kapolda.

Pemusnahan ini, sebelumnya dilakukan pengetesan keaslian barang bukti terlebih dahulu. Setelah dipastikan keasliannya, barang bukti tersebut kemudian dimasukan ke mesin incinerator, untuk dimusnahkan. Pemusnahan disaksikan langsung oleh para tersangka dan pejabat instansi terkait. (tri)