eQuator.co.id – Sambas-RK. Setakat ini masih banyak masyarakat kurang mampu yang luput dari perhatian pemerintah. Tak pelak, potret buram kehidupan sosial ditengah-tengah masyarakat tersebut memantik nurani sekelompok pemuda. Melalui Gerakan Peduli Sesama (GPS) mereka bertekad untuk membantu meringankan beban kehidupan masyarakat kurang mampu.
Langkah konkret yang dilakukan GPS untuk membantu masyarakat kurang mampu patut diapresiasi sekaligus diacungi jempol. Dengan menyisihkan uang saku, mereka menyalurkan bantuan berupa sembako bagi masyarakat kurang mampu.
Penggagas GPS, Bayu mengungkapkan, eksistensi GPS berawal dari kegiatan sekolah yang selalu mengumpulkan uang saku. Untuk membantu warga yang sangat membutuhkan.
“GPS ini sebenarnya kegiatan yang dimulai dari sekolah. Dimana, para siswa dengan kerelaannya menyisihkan uang saku. Yang kemudian dikumpulkan untuk membeli bahan sembako dan diberikan kepada warga yang membutuhkan,” ujar Bayu yang sekaligus Guru Geografi SMA Negeri 3 Teluk Keramat ini, Kamis (27/9).
Pada awalnya, Bayu mengajak siswa untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Dengan membantu sesama dengan menyisihkan uang jajan mereka.
“Kegiatan tersebut dilaksanakan satu bulan sekali dalam bentuk penyaluran sembako, yang saya sebut dengan Program Sosial SMA Negeri 3 Teluk Keramat Peduli Sesama,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam perjalanannya bantuan yang mengalir tak hanya dari sekolah. Sebab masyarakat dan pemuda sekitar juga diajak untuk saling membantu sesama. “Dari sanalah aksi sosial mereka makin berkembang sampai ke masyarakat,” tuturnya.
Sedangkan terkait nama komunitas GPS, Bayu menambahkan, untuk memberikan contoh sekaligus menginspirasi orang lain. Dengan harapan supaya mereka ikut tergugah untuk membantu warga kurang mampu.
“Kata-kata itu seperti sebuah ajakan. Menggerakkan siapa saja yang ingin peduli terhadap sesama, seperti yang biasa digaungkan dengan ajakan “Yuk sedekah,” tuturnya.
Sekadar diketahui bahwa GPS terbentuk pada 24 Januari 2017. Dengan semangat agar bisa membantu serta menginspirasi orang lain untuk lebih peduli terhadap sesama. “Ada beberapa program yang berjalan. Salah satunya program sedekah sembako yang menjadi utama pada komunitas ini,” ulasnya.
Ada pula program lainnya, seperti One Week Seven Kilogram of Rice, Bedah Rumah Kecil-kecilan ala Gerakan Peduli Sesama, Berbagi Alat Tulis Sekolah untuk Anak Yatim, Buka Bersama dengan Anak Yatim, Berbagi Baju Lebaran untuk Anak Yatim, Berbagi Baju Layak Pakai untuk Anak Yatim dan Dhuafa, Khitanan Massal untuk Anak Yatim, Program Berbagi Paket Lebaran untuk Dhuafa, Program Berbagi THR untuk Dhuafa, Program Berbagi Zakat untuk Dhuafa dan Program Sedekah untuk Anak Yatim dan Dhuafa tetap diagendakan.
“Kita mengumpulkan sumbangan dari rekan-rekan seikhlasnya. Yang semata-mata untuk berbagi dengan sesama yang sedang membutuhkan. Moto Gerakan Peduli Sesama yaitu Senyum Mereka Ialah Kebahagian Kita’,” ulasnya.
Bayu yang kini sedang menimba ilmu di Magister Administrasi Pendidikan di Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak ini menerangkan, meski keberadaan GPS di Desa Sungai Baru, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas. Akan tetapi bantuan yang diberikan juga untuk kecamatan lain di seantero Kabupaten Sambas.
“Setidaknya hingga sekarang GPS telah membantu sembilan kecamatan. Yakni, Kecamatan Teluk Keramat, Tekarang, Sebawi, Tangaran, Jawai, Jawai Selatan, Tebas, Paloh dan Galing,” ungkapnya.
Reporter: Sairi
Redaktur: Andry Soe