eQuator.co.id – Mempawah-RK. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyalurkan hobi atau sekadar melepas penat dari padatnya rutinitas pekerjaan yang seakan tiada habisnya. Salah satunya dengan memancing udang di daerah aliran Sungai Mempawah, Sabtu (2/9).
Seperti yang dilakukan Komunitas Anak Muda Pemancing Udang Mempawah. Setiap akhir pekan, dengan menggunakan sampan atau hanya memancing di pinggiran sungai, para angler menelusuri setiap jengkal alur Sungai Mempawah, yang terkenal sebagai salah satu habitat udang galah alias si jepit biru.
Salah seorang anggota Komunitas Anak Muda Pemancing Udang Mempawah, Bandi (23) mengungkapkan, memancing udang merupakan suatu hobi yang sangat mengasikan. Apalagi ketika memancing di suatu lokasi spot udang, pandangan mata kerap disuguhkan oleh pemandangan alam di Sungai Mempawah yang masih terlihat asri sehingga menyejukkan mata dan hati.
“Kita mancing untuk menyalurkan hobi. Apalagi sambil memancing kita bisa refreshing melepas penat di sungai,” ujar Bandi di Mempawah, Sabtu (2/9).
Namun, Bandi menambahkan, bagi sebagian orang memancing udang galah merupakan hal yang membosankan. Karena harus memperkuat kesabaran untuk menunggu umpan dimakan si jepit biru.
“Tetapi bagi saya memancing justru memberikan kesabaran yang ekstra dalam diri saya. Apalagi ketika pancing dimakan udang. Disitulah letak sensasi merasakan tarikan udang. Apalagi sampai membuat joran melekung karena tarikan udang galah sehingga memacu adrenalin berdetak kencang. Itulah sensasi yang dirasakan sehingga tak bisa digantikan oleh apapun,” ujarnya seraya tersenyum.
Dalam kesempatan itu, Bandi menuturkan bahwa di daerah yang berjuluk ‘Bumi Galaherang’ ini terdapat banyak lokasi maupun spot-spot untuk berburu si jepit biru. Bahkan, keberadaan spot strategis tidak hanya berada di kawasan Kota Mempawah dan sekitarnya saja, melainkan juga di sejumlah daerah pedalaman alur Sungai Mempawah juga menyimpan banyak kekayaan isi sungai. Seperti udang dan ragam jenis ikan air tawar.
“Seperti spot pemancingan udang di kawasan air hitam, Sungai Nipah, Sungai Duri, Sungai Segedong, Sungai Sebukit Rama serta masih banyak lagi spot strategis untuk berburu udang galah,” ulasnya.
Sementara itu, anggota komunitas lainnya, Triandani (27) menuturkan, keberadaan udang galah yang strategis di Sungai Mempawah dan sekitarnya juga menarik minat komunitas pemancing udang galah asal daerah lainnya di Kalbar. Seperti pemancing asal Kota Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Sambas dan lainnya untuk menjajal kemampuan mereka berburu udang galah di Kabupaten Mempawah.
“Sehingga setiap hari Sabtu dan Minggu para pemancing udang kerap terlihat memenuhi alur Sungai Mempawah. Untuk mencoba peruntungan mereka berburu udang galah. Baik pemancing yang datang bersama komunitas mereka maupun secara personal,” terangnya.
Menurutnya, keberadaan para pemancing udang tersebut tentu memberikan berkah rezeki tersendiri bagi masyarakat setempat. Karena usaha penyewaan sampan dan sampan bermesin menjadi laris manis sehingga mendorong perekonomian masyarakat setempat.
“Bahkan, tak jarang banyak pemancing yang harus rela tidak kebagian sampan atau robin untuk menelusuri Sungai Mempawah untuk menuju spot-spot potensial berburu udang galah. Sehingga akhirnya mereka memilih memancing di atas kerambah apung milik masyarakat,” ujarnya.
Reporter: Ari Sandy
Redaktur: Andry Soe