eQuator – Putussibau-RK. Ratusan peserta mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi mengikuti lomba bertemakan hutan, gunung dan lautan di Alun-alun Kota Putussibau, Minggu (8/11).
“Lombanya terdiri atas Menggambar untuk tingkat SD, Puisi untuk tingkat SMP serta membuat Video untuk tingkat SMA dan Mahasiswa,” kata Banjeir LH SH, Ketua Forum Hijau Kota Putussibau (FHKP) selaku penyelenggara lomba yang semua tentang hutan, gunung dan lautan tersebut.
Banjeir mengungkapkan, total peserta mencapai 146 orang terdiri atas 53 murid SD, 84 pelajar SMP serta 9 siswa SMA dan mahasiswa. “Lomba ini untuk menjadi Kota Putussibau menjadi hijau ke depannya. Dengan ini juga kita mengajarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sehingga ke depannya kebersihan kota akan terjaga,” jelasnya.
Menurutnya, potensi hutan di Kapuas Hulu sekarang ini masih sangat bagus. Namun yang sangat disayangkan, adanya pembukaan lahan dan hutan untuk perkebunan dalam skala besar.
“Alam ini seharusnya kita jaga, jangan sampai alam marah dengan kita. Hutan ini sangat berperan bagi kehidupan kita dikarenakan dari hutanlah menghasilkan oksigen yang baik bagi kesehatan manusia. Selain itu juga hutan mampu menyerap karbon dioksida,” jelas Banjeir.
Di tempat yang sama, Konsultan Koordinator Program Pengembangan Kota Hijau Pusat, Yessi berharap, FHKP dapat mandiri, tidak lagi mengandalkan bantuan dari pusat untuk melaksanakan kegiatan seperti ini. “Ke depannya dalam mengadakan kegiatan, bisa meminta bantuan Pemda dan sponsor supaya bisa berlanjut,” imbaunya.
Untuk pengembangan FHKP, jelas Yessi, lebih cocok dibangun dengan Water Front City. Hal ini mengingat Kota Putussibau dekat dengan Sungai Kapuas yang harus dimanfaatkan secara optimal.
“Wacana ini dorongan dari pusat sebenarnya. Pusat sangat komitmen dengan penghijauan, termasuk juga masalah penanganan sampah dan transportasi. Kita membantu kemajuan kota di Indonesia,” jelas Yessi.
Berdasarkan informasi dari provinsi, di Kota Putussibau sudah dibuat Detail Engineering Desain (DED) Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pengerjaan fisiknya akan dilaksanakan tahun depan. “Dana itu dari pusat, besaran anggarannya sekitar Rp1 miliar,” ungkap Yessi. (aRm)